LSM: Jokowi Harus Protes Iklan Menghina TKI ke Malaysia

Iklan Fire Your Indonesia Maid
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id - LSM yang fokus terhadap masalah buruh, Migrant Care, menyarankan Presiden Joko Widodo, agar menyampaikan protes langsung ke Perdana Menteri Najib Tun Razak mengenai iklan RoboVac Malaysia, yang menghina TKI.

TKI Dihina di Malaysia, Pemerintah Tempuh Jalur Hukum

Protes tersebut, ujar Migrant Care bisa disampaikan ketika mantan Gubernur DKI Jakarta itu melakukan kunjungan kenegaraan ke Negeri Jiran hari ini.

Demikian isi siaran pers yang dikirim Migrant Care kepada VIVA.co.id pada Kamis 5 Februari 2015. Peristiwa semacam itu, ujar Migrant Care, sudah berulang kali terjadi.

"Sikap tegas Presiden Jokowi, diharapkan mampu mengakhiri era stigmatisasi dan diskriminasi terhadap BMI (buruh migran Indonesia), dalam berbagai media, seperti penyebutan kata 'indon' sebagai ejekan dan iklan tidak layak yang selama ini justru dibiarkan," tulis Migrant Care.

Sebab itu, Migrant Care mendesk Presiden Jokowi untuk benar-benar serius memperjuangkan hak buruh migran Indonesia di Negeri Jiran dan mengagendakan isu buruh migran sebagai salah satu prioritas pembicaraan tingkat tinggi.

Menurut Migrant Care, ada empat persoalan mendesak yang harus segera diselesaikan terkait TKI di Malaysia.

Pertama, keseriusan Pemerintah Malaysia dalam memberikan perlindungan dan memastikan pemenuhan hak-hak asisten rumah tangga asal Indonesia, dengan standar hak asasi manusia.

DPR Desak KBRI Panggil Perusahaan IRobot Soal Iklan Hina TKI

Kedua, desakan agar Pemerintah Malaysia mengakhiri praktik kriminalisasi dalam penanganan buruh migran tak berdokumen. Selama ini, perekonomian Malaysia justru ditopang jutaan buruh migran yang tidak memiliki dokumen.

Ketiga, mendesak Pemerintah Malaysia untuk memberikan akses kepada puluhan ribu anak-anak BMI tak berdokumen, supaya mereka bisa memperoleh layanan pendidikan dan kesehatan.

Keempat, desakan kepada Malaysia sebagai Ketua ASEAN untuk serius menuntaskan pembahasan dan perwujudan adanya instrumen dan mekanisme perlindungan BMI di kawasan ASEAN yang efektif.

Migrant Care berharap, kunjungan Jokowi ke Malaysia tidak boleh disia-siakan hanya kunjungan kenegaraan biasa.

"Namun, harus membuat nyata prinsip Nawacita yang menghadirkan negara, sebagai pelindung WNI yang tengah bekerja di luar negeri," kata Migrant Care.

Jokowi pada hari ini bertolak ke Malaysia sebagai permulaan rangkaian tur kunjungan ke tiga negara di ASEAN. Dia berada di Malaysia pada tanggal 5-6 Februari 2015, lalu berlanjut ke Brunei pada 7-8 Februari 2015 dan beranjak ke Filipina pada 9 Februari.

Menurut Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi, kunjungan Jokowi ini sebagai perkenalan sebagai pemimpin baru di negara di kawasan ASEAN. (asp)

Ancaman Mengerikan dari Presiden Iran Jika Israel Lakukan Hal Ini


Baca juga:



Iklan Fire Your Indonesia Maid

Dubes Malaysia: Iklan Hina TKI Itu Perbuatan Biadab

Namun Pemerintah Malaysia hanya bisa menegur perusahaan RoboVac.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2015