Sumber :
- REUTERS/Argentine Presidency
VIVA.co.id
- Pejabat senior Argentina mengatakan, kematian misterius seorang jaksa penuntut setelah membuat tuduhan pada Presiden Cristina Fernandez, adalah bagian dari upaya kudeta kubu neoliberal.
Dikutip dari Reuters , Selasa, 10 Februari 2015, Alberto Nisman ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Januari, setelah menuduh presiden menghalangi penyelidikan kasus penyerangan pusat komunitas Yahudi pada 1994.
Baca Juga :
Pemilu Argentina Dimenangi Politisi Konservatif
Baca Juga :
Argentina Siap Pilih Presiden Baru
Dikutip dari Reuters , Selasa, 10 Februari 2015, Alberto Nisman ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Januari, setelah menuduh presiden menghalangi penyelidikan kasus penyerangan pusat komunitas Yahudi pada 1994.
Tuduhan Nisman dan kematiannya telah memicu berbagai teori konspirasi, dengan tudingan segera mengarah pada pemerintah. Belakangan ada indikasi kuat keterlibatan intelijen, untuk menjatuhkan presiden.
Kubu liberal yang menjadi oposisi, telah berusaha menjatuhkan Cristina selama tujuh tahun pemerintahannya. Kematian Nisman juga terjadi hanya beberapa bulan jelang pelaksanaan pilpres, Oktober mendatang.
"Kita menghadapi upaya kudeta, yang bertujuan menyingkirkan presiden dan mengembalikan kekuasaan pada neoliberal yang dulu berkuasa selama puluhan tahun," kata Gustavo Lopez.
Lopez menambahkan, pemerintahan Cristina, almarhum suami dan pendahulunya, Nestor Kirchner, telah menghadapi banyak upaya menjatuhkan mereka.
Simak Juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tuduhan Nisman dan kematiannya telah memicu berbagai teori konspirasi, dengan tudingan segera mengarah pada pemerintah. Belakangan ada indikasi kuat keterlibatan intelijen, untuk menjatuhkan presiden.