Obama: AS Bisa Saja Pasok Senjata ke Ukraina

Sumber :
  • REUTERS/Gary Cameron
VIVA.co.id -
Perdana Menteri Ukraina Mengundurkan Diri
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan pemerintahannya tengah mencari berbagai opsi dalam menangani berbagai krisis di Ukraina. Kendati begitu, Obama belum memutuskan apakah Negeri Paman Sam akan ikut memasok senjata militer ke Kiev.

AS Ingin Rusia Diberi Sanksi Berlipat

Stasiun berita
VIDEO: PM Ukraina Digendong Anggota DPR, Ujungnya Adu Jotos
Al Jazeera , Senin 10 Februari 2015, melansir pernyataan itu dilontarkan ketika menggelar jumpa pers dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel.

"Kemungkinan memasok peralatan militer merupakan salah satu pilihan yang tengah diperiksa. Namun, saya belum membuat sebuah keputusan mengenai hal itu," ungkap Obama.


Presiden ke-47 itu tengah berada dalam tekanan para pejabat senior AS untuk memasok senjata ke Ukraina agar bisa menghadapi kelompok separatis.


Dia mengatakan bahwa timnya tengah mempertimbangkan apakah akan ada hal lainnya yang bisa diberikan kepada Ukraina untuk memperkuat pertahanannya dalam menghadapi agresi Rusia.


Sepakat dengan Merkel, Obama juga mengatakan agresi Rusia di Ukraina hanya kian memperkuat persatuan AS dan Eropa.


Sementara, secara terpisah, Merkel membenarkan bahwa dia tidak melihat konflik bisa selesai jika ditempuh melalui jalur militer. Merkel pun menyadari adanya kemungkinan perbedaan sikap yang ditempuh oleh Jerman dan AS. Namun, dia menyatakan aliansi antara AS dan Eropa akan tetap solid.


"Kami akan tetap teguh bersama dan akan selalu solid," imbuh Merkel.


Dia menambahkan jika mengabaikan prinsip integritas wilayah ketika Ukraina tengah mengalami krisis justru menciptakan sebuah ancaman untuk terciptanya perdamaian Eropa.


"Untuk seseorang yang berasal dari Eropa, saya hanya bisa mengatakan, jika kami menyerah terhadap prinsip penyatuan wilayah ini, maka kami tidak akan mampu untuk mempertahankan perdamaian di Eropa. Hal ini sangat penting," ujar Merkel.


Pertemuan antara Merkel dengan Obama dilakukan untuk menghidupkan kembali upaya perdamaian sesuai dengan rencana Minsk yang pernah disepakati tahun 2014. Namun, sayang belum lagi bisa direalisasikan, peperangan antara kelompok separatis Ukraina dengan pasukan pemerintah kembali pecah usai musim dingin.


Rencananya, pada Rabu esok, akan digelar pertemuan lanjutan di Minsk, Belarusia, dan melibatkan empat pihak yakni Rusia, Ukraina, Jerman dan Prancis. Kemungkinan besar, salah satu proposal di dalam kesepakatan Minsk nanti akan dibuat zona demilitarisasi sejauh 50 hingga 70 kilometer di sekitar garis depan lokasi peperangan.


Data dari BBC mencatat akibat krisis Ukraina yang tidak berkesudahan, telah menewaskan 5.300 jiwa dan membuat 1,5 juta orang meninggalkan rumahnya untuk mengungsi. (ren)


Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya