Indonesia Jadi Tuan Rumah Simposium Internasional HAM Korut

Marzuki Darusman
Sumber :
  • UN Photo/Paulo Filgueiras

VIVA.co.id – Indonesia menjadi tuan rumah simposium internasional membahas isu pelanggaran HAM di Korea Utara (Korut), yang merupakan pertama kali digelar di Asean.

Simposium digelar Selasa, 10 Februari 2015 di Jakarta, atas kerjasama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan Komisi HAM Korut (NHRCK), Komnas HAM dan Komisi HAM Asean.

Pelapor khusus PBB untuk situasi HAM Korut, Marzuki Darusman, mengatakan Korut memiliki hubungan cukup baik dengan Indonesia sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Hal itu membuat Indonesia memiliki posisi yang penting dalam penyelesaian HAM di Korut, dengan situasi saat ini di mana Korut bersikap tertutup terhadap banyak negara.

Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain mengatakan, isu HAM semakin berkembang ditingkat global. Masalah HAM menguat seiring berakhirnya Perang Dingin berakhir, serta runtuhnya tembok Berlin pada 1989.

Banyak pemerintahan otoriter, korup dan diktator yang melakukan kejahatan HAM berat kini mendapat perlawanan dan dijatuhkan oleh rakyatnya. Iskandar menegaskan bahwa hak asasi semakin universal.

Oleh karenanya negara-negara dituntut ikut memajukan HAM tanpa mengenal batas negara, kewarganegaraan, agama, suku dan lainnya. "Deklarasi Wina 1993 jadi momen bersejarah di mana hak asasi diperdebatkan dan diakui bersamaan," kata Iskandar.

Pemerintah Diminta Jamin Tak ada Kriminalisasi Haris Azhar

Laporan: Mitra Angelia

Simak Juga:
Simposium Bahas Tragedi 1965 Digelar Pekan Depan



Kamisan ke-404

Lima Provinsi Ini Paling Banyak Laporan Pelanggaran HAM

Sumatera Utara dan DKI Jakarta menjadi dua terbanyak.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016