- REUTERS
VIVA.co.id - Amerika Serikat (AS) akhirnya memberi konfirmasi atas kematian pekerja kemanusiaan Kayla Mueller, warga negara AS terakhir yang diketahui menjadi sandera ISIS di Suriah.
Disebut dalam laporan BBC, Rabu, 11 Februari 2015, keluarganya mengatakan patah hari mendengar kabar itu, serta merilis sebuah surat yang ditulis Kayla selama disandera oleh ISIS.
Presiden AS Barack Obama dalam pernyataannya, mengatakan Kayla mewakili hal yang baik tentang Amerika. ISIS mengklaim Kayla tewas dalam serangan udara yang dilakukan Yordania.
Sementara Pentagon mengatakan tidak ada keraguan bahwa ISIS yang telah membunuhnya. Namun pejabat militer AS John Kirby mengakui, mereka belum mengetahui bagaimana Kayla tewas.
"Jangan lupakan di tangan siapa perempuan ini tewas, dan mari tidak melupakan siapa yang pada akhirnya bertanggung jawab untuk itu," ucapnya. Yordania juga membantah bahwa Kayla tewas dalam serangan udara.
Kerajaan itu mengerahkan puluhan pesawat tempur untuk menggempur ISIS pekan lalu, sebagai aksi balasan atas pembunuhan seorang pilot Yordania yang dibakar hidup-hidup oleh ISIS.
Kayla yang berusia 26 tahun diculik saat bekerja dalam misi kemanusiaan di Aleppo, Suriah, pada 2013. "Hati kami berduka untuk putri kami satu-satunya," kata keluarga Kayla dalam pernyataan resmi.
Simak Juga: