Putin Hadiahkan AK-47 kepada Presiden Mesir

Presiden Rusia bertemu Presiden Mesir
Sumber :
  • REUTERS/The Egyptian Presidency/Handout via Reuters
VIVA.co.id -
Jasad Militer Rusia Ditahan Militan Suriah
Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Selasa, 10 Februari 2015 berkunjung ke Kairo, Mesir. Ini merupakan kunjungan Presiden Rusia kali pertama dalam satu dekade.

Kala Pasukan Khusus Rusia 'Berguru' pada Sekte Tua

Kantor berita
Rusia Kirim Kapal Induknya ke Laut Mediterania
Reuters , Selasa kemarin melaporkan, tiba di bandara, Putin langsung dijemput oleh Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. Hubungan kedua negara kembali dekat, paska kejatuhan mantan Presiden Muhammed Mursi yang menyebabkan Amerika Serikat menghentikan sebagian bantuan militernya.


Sejak saat itu, Sisi mulai membuka diri ke Moskow dan menyebut Negeri Beruang Merah sebagai "teman strategis". Menurut Sisi, Putin setuju dengan pendapatnya terhadap tantangan terorisme yang dihadapi Mesir. Tantangan serupa, kata Putin, juga tengah dihadapi Rusia.


Mesir telah berperang menghadapi gerakan Islam militan selama puluhan tahun. Sementara, tantangan serupa juga dihadapi Rusia, yang mengirimkan pasukan untuk melawan kelompok separatis di Chechnya dan sebagian wilayah Kaukasus bagian utara. Di daerah tersebut, banyak dihuni oleh kaum Muslim.


Kedekatan hubungan kedua negara begitu terasa. Begitu tiba di Kairo, Putin diberikan 21 tembakan ke udara sebagai bentuk penghormatan. Kemudian kendaraan Putin diiringi pasukan yang duduk di atas kuda.


Selain itu, ketika bertukar cinderamata, Putin memberikan senjata penyerang Kalashnikov AK-47 untuk al-Sisi. Sementara, al-Sisi memberikan sebuah plakat yang terdapat gambar Putin.


Sambil tersenyum, Putin berharap bisa mulai pembicaraan baru untuk menyelesaikan konflik di Suriah. Sebelumnya, dia telah melakukan pertemuan dengan beberapa figur oposisi dan pemerintah Damaskus di Moskow pada bulan lalu.


"Kami terus menantikan pertemuan selanjut ya semacam ini yang pada akhirnya bisa menciptakan situasi damai di Suriah," ungkap Putin.


Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya