Marinir AS Hancurkan Senjata Sebelum Tinggalkan Yaman

Militan Houthi melakukan patroli di ibukota Sanaa, Yaman, 25 Januari 2015
Sumber :
  • REUTERS/Mohamed al-Sayaghi

VIVA.co.id - Marinir Amerika Serikat memilih untuk menghancurkan senjata mereka, sebelum meninggalkan Yaman. Opsi itu dipilih, agar persenjataan tidak jauh ke pihak lain.

Dikutip dari Reuters, Kamis 12 Februari 2015, marinir mengatakan mereka meninggalkan kedutaan dan menuju bandara, hanya dengan senjata pribadi, setelah persenjataan lain dihancurkan di kedutaan yang terletak di Ibu Kota Sanaa.

Pernyataan itu dikeluarkan, sebagai klarifikasi untuk komentar Pentagon sebelumnya. AS menutup kedutaan besarnya di Sanaa, dan mengevakuasi personilnya, setelah kelompok milisi Houthi resmi merebut kekuasaan pada pekan lalu.

Sebelumnya, muncul laporan bahwa persenjataan yang dibawa marinir ke bandara diserahkan kepada milisi Houthi. Pada pernyatan resmi korps marinir, disebutkan bahwa marinir menyerahkan senjata yang telah dirusak.

Dikatakan bahwa setiap bagian dari senjata telah dihancurkan dengan palu, kemudian ditinggalkan di bandara. Tidak ada senjata yang bisa digunakan, yang diambil dari marinir di bandara.

Yaman yang berbatasan dengan raksasa minyak Arab Saudi, sejak lama menjadi garis depan perang AS melawan Al-Qaeda. Tetapi, aliansi diplomatik yang berlangsung lama antara Washington dan Sanaa telah dibekukan oleh AS.

Prancis dan Inggris juga menutup kedubes mereka, Rabu kemarin, terkait dengan kekhawatiran akan masalah keamanan.

Laporan: Fery Simanungkalit/Jakarta (asp)

AS-Arab Saudi Sepakat Dukung Zona Aman di Suriah dan Yaman

Simak Juga:


17 Tentara Yaman Disandera dan Dieksekusi Militan Bersenjata


375 Warga Sipil di Perbatasan Arab Saudi-Yaman Tewas
Kehidupan warga Yaman di Puncak Gunung.

13-12-1982: 2.900 Warga Yaman Tewas Akibat Gempa

Gempa meratakan 11 desa, dan membuat 142 desa lainnya rusak parah.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2017