Isu Bali Nine Tak Buat Surut Minat Australia ke Budaya RI

Ilustrasi-Festival budaya
Sumber :
  • KBRI Canberra

VIVA.co.id - Isu eksekusi dua gembong Bali Nine yang akan dilakukan dalam bulan ini, nyatanya tidak membuat minat warga Australia untuk mempelajari budaya Indonesia berkurang. Sebagai bukti, ketika Indonesia berpartisipasi dalam Festival Multikultural Nasional (NMF) 2015 hari ini di Canberra, Paviliun Indonesia tetap diserbu pengunjung.

Demikian isi siaran pers yang diterima VIVA.co.id dari Kedutaan Besar RI di Canberra pada hari Sabtu, 14 Februari 2015. Dalam festival tahunan ini, Indonesia tampil habis-habisan untuk menampilkan keragaman budaya yang dimiliki.

Mengusung tema "The Journey to Wonderful Indonesia: Urban and Traditional Indonesia", Paviliun Indonesia menyuguhkan berbagai kegiatan kreatif antara lain workshop batik, gamelan, angklung, penampilan musik Sasando, tari tradisional Ja'i dari Nusa Tenggara Timur dan tari poco-poco. Sementara, di jam utama sekitar pukul 14.00 waktu setempat, perwakilan Indonesia menampilkan beberapa tarian dan angklung dari Jawa Barat.

"Kami menampilkan Tari Topeng Gong dari Betawi, Tari Kuda Lumping dari Jawa Tengah dan Sendratari Kumbakarna dari Bali," papar perwakilan KBRI Canberra.

Seluruh pertunjukkan diisi oleh masyarakat Indonesia di Canberra yang telah berlatih selama 1 bulan di KBRI Canberra.

"Tepuk tangan dari ratusan penonton yang memadati panggung terdengar membahana usai pentas sendratari ditampilkan," imbuh KBRI Canberra.

Penampilan sendratari Kumbakarna

Penampilan sendratari Kumbakarna di National Multicultural Festival 2015 di Canberra. (Foto: KBRI Canberra)

Pelecehan Seksual Bayangi Anak Pengungsi di Australia

Selain penampilan sendratari, puncak acara hari ini ditandai dengan diselenggarakannya parade budaya yang diikuti perwakilan dari Brasil, Tiongkok dan Indonesia. Perwakilan dari Indonesia berjalan sambil mengenakan pakaian tradisional.

Kendati hari ini, Canberra sempat diguyur hujan gerimis, tetapi publik Australia mengapresiasi dengan bertepuk tangan gemuruh.

"Tampak jelas meskipun sedang ramai isu Bali Nine, pujian terhadap keindahan dan keberagaman Indonesia selalu mendapat tempat di hati di publik Australia," kata KBRI.

Dua warga Australia bernama Chloe dan Lily pun mengungkapkan kegembiraannya ikut mampir di Paviliun Indonesia. Kedua gadis yang masing-masing berusia 8 dan 6 tahun itu terlihat asyik belajar membatik.

"Saya senang sekali dan tidak mudah ya membatik," ujar Chloe.

Turis Australia belajar membatik

Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia

Turis Australia tengah belajar membatik di Paviliun Indonesia di acara National Multicultural Festival (NMF) 2015 di Canberra. (Foto: KBRI Canberra)

Sementara, Direktur dan Ketua Penyelenggara Festival Multikultural Canberra, Nick Manikis, menyatakan ada 400 booth yang turut berpartisipasi.

"Indonesia adalah yang terbesar dari 400 booth itu. Indonesia merupakan peserta yang terbaik, begitu berwarna. Tidak hanya terlihat dari kostum, fesyen, tetapi juga makanan dan semua kegiatan luar biasa di paviliun," papar Manikis.

NMF merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan pemerintah kota ACT Canberra untuk merayakan keberagaman yang ada di area tersebut. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-19 dan ditargetkan bisa mengundang sebanyak 300 ribu pengunjung.

Acara NMF akan berlangsung hingga Minggu esok. Sementara di Paviliun Indonesia yang seluas 3X24 meter, kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 21.00 waktu setempat.

Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme

Turis Australia jajal becak di NMF 2015

Turis Australia menjajal naik becak di National Multicultural Festival (NMF) 2015 di Canberra. (Foto: KBRI Canberra)

Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya