- REUTERS
VIVA.co.id - ISIS merilis rekaman video pemenggalan 21 orang Kristen Koptik Mesir yang diculik di Libya. Video yang dirilis pada Minggu, 15 Februari 2015, itu memperlihatkan para korban dipaksa berlutut sebelum dieksekusi.
Sementara militan berdiri di belakang para korban dengan pisau di tangannya. Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, yang dikutip Daily Mail, mengatakan bahwa negaranya akan membalas tindakan pengecut ISIS itu.
"Kami akan mencari waktu yang tepat untuk membalas. Tindakan pengecut tidak akan melemahkan tekad kami," kata Al-Sisi, yang dikutip Daily Mail, Minggu.
Sejak digulingkannya Moammar Khadafi pada 2011, kekacauan di Libya terus terjadi dengan berkembangnya kelompok-kelompok bersenjata, yang saling memperebutkan kekuasaan.
Ada ribuan warga Mesir yang saat ini bekerja di Libya, terutama pada sektor konstruksi. Penculikan dan pembunuhan warga Mesir itu memperlihatkan bahwa ISIS telah memperluas ekspansinya.
Militan di rekaman menyebut diri mereka sebagai Provinsi Tripoli dari Negara Islam, merujuk pada kekhalifan ISIS di Irak dan Suriah. (one)