- REUTERS
VIVA.co.id - Mesir menyatakan telah membombardir sejumlah sasaran milik ISIS di Libya, hanya beberapa jam, setelah kelompok radikal itu merilis video pemenggalan 21 warga Kristen Mesir.
Dilansir dari laman BBC, Senin 16 Februari 2015, stasiun televisi Mesir menyebut serangan udara dilakukan atas kamp pelatihan dan tempat penyimpanan senjata ISIS.
Laporan serangan Mesir itu dirilim, setelah sebelumnya Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengumumkan bahwa Mesir memilik hak untuk merespons atas tindakan pengecut yang dilakukan ISIS.
"Mesir dan seluruh dunia sedang dalam perang melawan kelompok ekstrimis dan berbagi tujuan yang sama," kata al-Sisi. Pemerintah Mesir juga telah menetapkan tujuh hari berkabung, bagi 21 orang warganya yang dieksekusi ISIS.
Setelah dirilisnya video pemenggalan, ribuan orang menggelar demonstrasi di Mesir, menyerukan agar pemerintah melakukan tindakan lebih untuk membebaskan warga Mesir yang disandera.
"Mereka bukan berada di Libya untuk berlibur, senang-senang, mencuri, atau bahkan melakukan kekerasan terhadap orang lain. Mereka pergi ke Libya untuk bekerja, mendapatkan uang bagi keluarganya," kata Shehata Walham, saudara salah satu korban.
Sejak digulingkannya Moammar Kadhafi pada 2011, kekacauan di Libya terus terjadi dengan berkembangnya kelompok-kelompok bersenjata, yang saling memperebutkan kekuasaan.
Ada ribuan warga Mesir yang saat ini bekerja di Libya, terutama pada sektor konstruksi. Penculikan dan pembunuhan warga Mesir itu memperlihatkan bahwa ISIS telah memperluas ekspansinya.
Militan di rekaman menyebut diri mereka sebagai Provinsi Tripoli dari Negara Islam, merujuk pada kekhalifan ISIS di Irak dan Suriah. (asp)
Simak Juga: