Bangsa Penguasa Iklim Akan Mendominasi Dunia

Ilustrasi kekeringan
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Hercules Siap Bikin Hujan di Sumatera
- Bangsa yang pertama belajar untuk mengatur jalur massa udara secara akurat, serta belajar mengendalikan waktu dan tempat terjadinya hujan dan salju, akan mendominasi dunia.

Waspada, Sudah Sejak Lama AS Jadikan Cuaca Sebagai Senjata

Pernyataan itu dibuat oleh Jenderal George C Kenney, saat menjabat panglima Komando Udara Strategis (SAC) yang dibentuk Amerika Serikat (AS) pada 1946. Dia tidak sedang membuat ramalan saat mengatakannya.
5 Fakta Menarik AS Roma Usai Singkirkan AC Milan di Liga Europa


Dikutip dari laman
Academia
, para ilmuwan AS telah menguji coba teknik modifikasi cuaca di hutan-hutan Vietnam Utara dan Selatan, Laos serta Kamboja dengan sandi operasi POPEYE, pada 1967-1972.


Ketika itu, pengembangan rekayasa cuaca sebagai senjata dianggap setara dengan Proyek Manhattan, sebuah proyek penelitian pada Perang Dunia II yang menghasilkan bom atom.


Tanpa diketahui pemerintah Thailand, pesawat-pesawat AS terbang di atas negara itu selama lima tahun, menyebarkan kimia untuk memicu turunnya hujan yang menghabiskan dana sekitar US$3,6 juta per tahun.


Proyek itu dibocorkan pertama kali pada Maret 1971 oleh kolumnis Jack Anderson, yang menulis artikel di Washington Post tentang rekayasa hujan di Asia Tenggara.


Beberapa bulan kemudian laporan yang dirilis Pentagon membenarkan informasi yang dipaparkan Anderson. Dewan Intelijen Nasional (NIC) AS menulis laporan tentang tren global pada 2025.


Disebutkan bahwa dunia tidak lagi akan berkutat pada nuklir tapi perubahan iklim. Pada 2003, Andrew Marshall membeberkan skenario perubahan iklim dan implikasinya untuk keamanan nasional AS.


Peneliti yang juga konsultan untuk CIA itu menyebut tentang penggunaan teknologi pengendali cuaca, yang mampu menyebabkan kekeringan, banjir, yang menyebabkan kegagalan panen, kelaparan, serta migrasi massal. (art)


Simak juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya