- Dwi Royan/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Dalam eksekusi kedua yang akan dilaksanakan oleh Kejaksaan Agung, terdapat satu warga Brasil di dalamnya. Menurut pengacara, identitas warga Brasil itu diketahui bernama Rodrigo Gularte.
Gularte akan menjadi warga Brasil kedua yang akan dieksekusi mati di Indonesia. Bercermin dari eksekusi pertama terhadap Marco Archer Cardoso Moreira, Presiden Brasil, Dilma Rousseff mengaku berang. Sebab, Moreira menjadi warga Brasil pertama yang dieksekusi mati di luar negeri.
Saking geramnya, Rousseff menarik duta besar Brasil di Jakarta. Terkait dengan eksekusi warga Brasil kedua, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyebut belum ada indikasi apa pun mengenai sikap Brasil.
"Pemerintah RI telah menyampaikan notifikasi kepada kedutaan Brasil di Jakarta. Namun, hingga saat ini, belum ada langkah-langkah yang diindikasikan dari Brasil terhadap eksekusi warga mereka," ujar juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir di Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa 17 Februari 2015.
Namun, jelang eksekusi, Gularte dilaporkan mengalami gangguan kejiwaan. Dalam jumpa pers yang digelar oleh pengacara Gularte, Ricco Akbar, hari ini di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, kliennya mengalami skizofrenia. Penyakit itu diderita sejak pertengahan tahun 2014.
Diagnosa tersebut, kata Ricco, diperoleh berdasarkan pemeriksaan dokter dan ahli kejiwaan. Ricco merujuk kepada pasal 44 KUHP, yang menyebut pelaku yang mengalami gangguan kejiwaan tidak bisa dikenai hukuman mati pidana.
Di dalam pasal itu juga tercantum, jika pelaku tidak bisa diadili, sebaiknya, dirawat di rumah sakit jiwa.
Gularte ditangkap polisi, karena menyelundupkan enam kilogram di dalam papan seluncur dan terkuak di Bandara Soekarno-Hatta pada 2004. Vonis mati dijatuhkan majelis hakim di 2006 lalu. (asp)
Baca juga:
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar
Kepolisian harusnya tenang dan tidak mempermasalahkan Haris Azhar.
