ISIS Halalkan Penjualan Narkoba dan Organ Manusia

ISIS rilis video latihan
Sumber :
  • Youtube

VIVA.co.id - Berbagai cara digunakan oleh kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) untuk bisa memperoleh uang dan mendanai serangan teror mereka. Baru-baru ini laporan media Inggris, Dailymail, menyebut kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu menghalalkan penjualan organ tubuh manusia ke pasar gelap.

Laman Dailymail, Kamis, 19 Februari 2015 melansir, informasi itu pertama kali diberitakan oleh situs berita al-Monitor pada Desember lalu. Mereka memperoleh pengakuan seorang dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT), Siruwan al-Mosuli.

Dia menyebut komandan ISIS telah mempekerjakan dokter asing untuk menjalankan sebuah sistem perdagangan organ ke luar wilayah kekuasaan ISIS. Organ-organ tubuh manusia itu diperoleh dari sebuah rumah sakit di Mosul.

Al-monitor juga menyebut, organisasi teror itu telah menyiapkan sebuah divisi khusus penyelundupan organ tubuh manusia yang bertanggung jawab untuk menjual organ jantung, hati, dan ginjal ke pasar gelap internasional.

"[Al-Mosuli] melaporkan mereka melihat adanya pergerakan yang tidak biasa di dalam fasilitas medis di Mosul dan dokter-dokter bedah dipekerjakan, namun mereka dilarang membaur dengan dokter lokal," ungkap penulis laporan tersebut.

Kemudian, informasi bocor mengenai adanya penjualan organ tubuh. Pembedahan dilakukan di sebuah rumah sakit dan organ-organ tersebut secara cepat didistribusikan melalui jaringan yang khusus untuk menjual organ manusia.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Situs berita tersebut menyebut organ itu diperoleh dari anggota ISIS yang terluka dan dilarikan ke rumah sakit, warga yang terluka lalu diabaikan atau sandera yang diculik.

Sebagian besar organ-organ manusia itu diselundupkan keluar Suriah dan Irak melalui negara-negara tetangga seperti Arab Saudi atau Turki. Dari sana, para penyelundup akan menjualnya ke para pembeli di seluruh dunia.

Hasilnya, penjualan organ itu menghasilkan pemasukan yang cukup besar untuk ISIS. Bahkan, sebuah laporan menyebut dari penjualan organ tubuh manusia, ISIS bisa memperoleh US$2 juta per tahun atau setara Rp25 miliar.

Laporan tersebut bukan sekadar isapan jempol belaka, sebab Duta Besar Irak untuk PBB, Mohamed Alhakim memiliki bukti. Dia menyebut ada puluhan jasad manusia dalam kuburan massal di area Mosul dan memiliki luka bekas operasi.

Setelah diperiksa, beberapa organ di jasad tersebut telah hilang. Bahkan, menurut Alhakim, ISIS juga tidak segan-segan mengeksekusi dokter bedah jika tidak bersedia membantu proses operasi.

"Berbicara mengenai operasi pengambilan organ, kami memiliki beberapa jasad manusia. Datang dan periksa lah sendiri. Jelas sekali, jasad tersebut kehilangan beberapa organ tubuh," ungkap Alhakim.

Penjelasan itu disampaikan Alhakim di Dewan Keamanan PBB mengenai situasi keseluruhan di Irak. Dia juga menuding ISIS melakukan genosida dan menyasar akan menghabisi grup etnis tertentu.

Cara lain yang digunakan ISIS untuk memperoleh pemasukan yaitu dengan menyelundupkan narkoba. Menurut laporan Al-monitor, ISIS menyelunduplan narkoba jenis heroin ke Eropa melalui kota Nineveh, Irak.

Badan Layanan Pengendalian Obat Federal Rusia (RFDCS) mengklaim ISIS kini telah memasok separuh dari pasar heroin yang ada di Eropa. Dari penjualan narkoba, ISIS juga memperoleh pemasukan cukup besar untuk pendanaan serangan teror mereka.

Baca juga:

Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai
Polisi Antiteror Kanada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016