Al-Shabab Ancam Serangan ke Pusat Perbelanjaan AS

Mall Westgate di Nairobi yang hancur akibat serangan al-Shabab pada 2013
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) Jeh Johnson, menyerukan pada masyarakat untuk berhati-hati setelah ancaman teror pada pusat-pusat perbelanjaan Barat, terutama di Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada, oleh kelompok al-Shabab.

Johnson yang dikutip BBC, Minggu, 22 Februari 2015, mengatakan dia menganggap serius ancaman kelompok radikal yang berbasis di Somalia itu.

Al-Shabab tercatat pernah melakukan serangan pusat perbelanjaan di Nairobi pada 2013, menewaskan 67 orang. Johnson mengatakan ancaman al-Shabab merupakan bagian dari fase baru terorisme.

Dia menyebut kini serangan-serangan teroris akan meningkat, dilakukan oleh aktor-aktor independen. "Kapan pun organisasi teroris menyerukan sebuah serangan, kita harus menanggapinya dengan serius," ucap Johnson.

Meski begitu dia menambahkan, tidak menyarankan orang-orang untuk menjauhi pusat perbelanjaan, yang disebut kelompok-kelompok militan sebagai target serangan mereka.

Pada rekaman video, seorang militan al-Shabab mengeluarkan seruan pada para pendukung mereka, untuk menyerang pusat-pusat perbelanjaan yang dimiliki orang AS atau Yahudi.

Militan itu secara spesifik juga menyebut Mall of America di Minnesota, yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar kedua di AS. Juga West Edmonton Mall di Kanada, serta Oxford Streed dan dua mall Westfield di London.

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Simak Juga:

Seorang ibu menangis setelah melihat putranya selamat dari serangan di Kenya

Pelaku Serangan di Kenya adalah Putra Pejabat Pemerintah

Lambatnya respons pemerintah terus mendapat kecaman.

img_title
VIVA.co.id
6 April 2015