Pemilu di Asia Tenggara Terburuk di Dunia

Rekapitulasi Suara Nasional Pilpres 2014
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Pemilihan umum (pemilu) yang digelar negara-negara di kawasan Asia Tenggara, menempati posisi terburuk dalam survei Persepsi Integritas Pemilu (PEI) yang dilakukan para pakar.

Demikian hasil penelitian yang dilakukan Universitas Harvard dan Sydney, yang dituangkan dalam laporan The Year in Election 2014, dan dikutip laman asiapacific.anu.edu.au pada 19 Februari 2015.

Survei PEI ketiga yang meneliti 127 pemilu dan pemilihan presiden (pilpres) digelar antara 1 Juli 2012 - 31 Desember 2014 di 107 negara, dengan bukti-bukti dikumpulkan dari 1.429 pakar internasional.

Kualitas masing-masing pemilu dievaluasi berdasarkan 49 indikator. Respon disusun dalam 11 tingkatan, untuk membangun indeks PEI yang berbasis 100 poin.

Hasil evaluasi atas pemilu dan pilpres di enam negara Asia Tenggara antara 2012-2014, memperlihatkan performa terburuk dibandingkan kawasan lain di dunia dengan index PEI hanya 56 dari 100.

Hasil itu lebih rendah dari index rata-rata global 64. Asia Tenggara juga lebih rendah dari wilayah Afrika Barat dan Afrika Tengah, serta Timur Tengah. Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia menyelenggarakan dua pemilu dalam masa observasi, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Skor Indonesia tertinggi pada tujuh dari 11 tingkatan, dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lain.

Pilpres Indonesia menempati ranking ke-51 dunia. Sementara pemilu legislatif ada di peringkat yang buruk pada ranking 82, akibat berbagai kasus politik uang yang terjadi.

Ada laporan jual-beli suara pada lebih dari 30 persen tempat pemungutan suara di 25 provinsi, selama pemilihan legislatif.

Argentina Siap Pilih Presiden Baru

Simak Juga:


Jadi Partai Menengah selama Tiga Kali Pemilu, PKS Bosan
Ilustrasi-Perempuan

Pertama Kali, Perempuan Arab Saudi Ikut Pemilu

987 perempuan telah terdaftar sebagai kandidat.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2015