Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Pemerintah Tunisia mengumumkan, Kamis, 5 Maret 2015, bahwa militernya menemukan persenjataan dalam jumlah besar di perbatasan dengan Libya, termasuk senapan Kalashnikov, roket dan ranjau.
"Senapan, roket peluncur granat dan peledak dalam jumlah besar, disita dari kota Ben Guerdan," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mohamed Ali Aroui, yang dikutip
Reuters
pada Jumat, 6 Maret 2015.
Tunisia saat ini tengah dalam kampanye melawan kelompok radikal, yang terbentuk setelah Revolusi Tunisia 2011, dengan tumbangnya kekuasaan Zine El-Abidine Ben Ali.
Negara itu khawatir konflik yang terjadi di Libya, di mana ISIS telah melakukan ekspansi, dapat meluas ke dalam wilayahnya. Setidaknya ada dua kelompok militan yang beroperasi di Tunisia.
Sementara analis mengatakan bahwa ISIS juga berusaha, untuk memperluas pengaruhnya ke Tunisia. Lebih dari 3.000 orang Tunisia dilaporkan telah bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah.
Baca Juga :
Ekonomi Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen di Tengah Gejolak Global, Sri Mulyani: APBN Jaga Daya Beli
Baca Juga :
Tentara Tunisia Tembak Mati Kolonel
Para siswa dievakuasi dari sekolah dekat lokasi penembakan.
VIVA.co.id
25 Mei 2015
Baca Juga :