Mahasiswa RI di Turki Bantah Terlibat Jaringan ISIS

Aksi Teatrikal Tolak ISIS di Bundaran HI
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) membantah terlibat atau ikut memfasilitasi warga Indonesia yang ingin bergabung dengan kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS).

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Bantahan itu disampaikan usai banyaknya pemberitaan di dalam negeri yang menyebut adanya kemungkinan mahasiswa ikut terlibat dalam gerakan tersebut.

Hal itu disampaikan oleh pengurus PPI Turki dalam siaran pers yang diunggah ke akun resmi Twitter mereka pada Senin, 16 Maret 2015.

Mereka menyebut pelajar Indonesia di Turki adalah generasi muda bangsa yang tumbuh dengan rasa kebangsaan dan nasionalisme yang kuat. Sehingga, kecil kemungkinan mereka terlibat dalam aktivitas semacam itu.

"Para pelajar Indonesia di Turki yang tergabung dalam wadah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar RI tahun 1945 sebagai pedoman, serta menghormati pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai ISIS pada tanggal 7 Agustus 2014," tegas perwakilan PPI.

Mereka menolak tegas kekerasan, rasisme, terorisme dan tindak tidak manusiawi yang dilakukan oleh kelompok mana pun, termasuk ISIS. Selain itu, menurut PPIA Turki, nilai-nilai yang dianut oleh ISIS, justru bertentangan dengan visi dan misi organisasi mereka.

Dugaan keterlibatan mahasiswa RI dalam gerakan ISIS mulai gencar, usai tertangkapnya 16 WNI yang hendak menyeberang ke Suriah melalui kota Gaziantep, Turki pada akhir Februari lalu. Ada dugaan mereka ikut menjadi pemandu atau penerjemah bagi para WNI yang ingin menyeberang ke sana.

Tidak Khawatir

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengaku Pemerintah RI tidak terlalu khawatir dengan keterlibatan mahasiswa Indonesia dalam kelompok ISIS. Sebab, keterikatan antara mahasiswa Indonesia di Turki dengan KJRI dan KBRI sangat erat.

"Engagement dengan mahasiswa sudah bagus. KBRI dan KJRI sering mendatangkan pakar dan ulama-ulama dari Indonesia ke Turki, sehingga kami tidak begitu khawatir mereka akan mengarah ke kelompok militan," papar Iqbal yang dihubungi VIVA.co.id melalui telepon hari ini.

Data dari Kemlu mencatat sekitar 1.500 WNI kini tengah bermukim di Turki. Sebagian dari mereka merupakan pelajar. (ase)

Baca juga:

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
![vivamore=" Baca Juga
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai
:"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya