Selamat Jalan Mr. Lee Kuan Yew, Sang Pemimpin Anti Korupsi

Lee Kuan Yew
Sumber :
VIVA.co.id
Tidak Akan Ada Lagi Pemimpin Seperti Lee Kuan Yew
- Mantan perdana menteri pertama, sekaligus pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, tutup usia pada Senin, 23 Maret 2015, pukul 03.18 di Rumah Sakit Umum Singapura, pada usia 91 tahun.

Lee Kuan Yew Ingatkan agar Pejabat Bersih dari Korupsi

Berdasarkan pencapaiannya, Lee Kuan Yew bagaikan menara yang berdiri sangat tinggi dan megah di panggung internasional, terutama dibandingkan para pemimpin negara Asia Tenggara lainnya.
PM Lee: Ini Pekan yang Gelap bagi Singapura


Tidak ada sumber daya alam. Tanpa cadangan minyak atau gas alam, untuk menjadi modal membangun negara. Singapura bahkan tidak memiliki sumber air bersih untuk menunjang kehidupan warganya.

Lee melakukan apa yang hampir mustahil dilakukan banyak pemimpin lain. Singapura berbeda dengan tetangganya Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia, yang pada 1960-an bergelimang harta dari minyak bumi.


"
Good, better, best. Never let it rest. ‘Til your good is better. And your better, best
," tulis seorang
blogger
, Beverly Murray, mengenang masa kecilnya di Singapura saat Lee Kuan Yew menjabat sebagai PM.


Beverly menuliskan sebait lagu, yang selalu dinyanyikan para pelajar Singapura, baik di sekolah, di jalan dan di rumah, ditujukan untuk membangkitkan semangat mereka.


Lee Kuan Yew sadar, Singapura hanya dapat maju mengandalkan manusianya. Tenaga dan kecerdasan, yang tidak terbatas jika dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.




"Anda memberi kami sebuah republik, Mr Lee. Tidak ada ungkapan syukur berlebihan mengingat warisan Anda yang luar biasa. Aku bahagia melaporkan bahwa orang-orang Anda (Singapura), mungkin telah menemukan semangat apa artinya menjadi Singapura di hati," tulis Beverly.


Tidak sedikit orang yang mengkritik sistem politik Singapura. Lee Kuan Yew memang dikenal sangat keras terhadap lawan-lawan politiknya, yang kerap berakhir di penjara dalam waktu sangat panjang.


Daniel Wagner, penulis buku
Managing Country Risk,
mengatakan pada akhirnya orang harus memilih, kesejahteraan atau kebebasan. "Apa yang penting untuk saya, adalah dapat hidup di tempat yang aman, bersih, efisien, lapangan kerja tersedia."


Koresponden majalah Time untuk Asia Timur, Terry McCarthy, menulis bagaimana Lee dikenal sebagai pemimpin Asia paling jujur, dengan gayanya yang konfrontatif.


"Lee orang yang sangat cerdas, dia penuh integritas. Apa yang sungguh membedakan pria yang rumit ini dari para pemimpin Asia lainnya, adalah apa yang tidak dia lakukan. Dia tidak korupsi," tulis Terry.


Berbeda dengan para pemimpin Asia, Lee Kuan Yew tidak meninggalkan negara yang hancur. Dia tutup usia dengan pendapatan perkapita warga Singapura hampir $50.000 atau Rp650 juta per tahun.

Dia mungkin otoriter, tapi dia berbeda dengan diktator. Lee tidak melakukannya untuk membuat negara ada di bawah kakinya, tapi memastikan kejayaan negara. Selamat jalan Mr. Lee Kuan Yew.

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya