Kang Asep, Satu Cerita Bahagia dari Saudi

TKI di Saudi, Asep Setiawan
Sumber :
  • KBRI Riyadh
VIVA.co.id
Kemlu RI: Hentikan Pengiriman TKI Sampai Revisi UU TKI Sah
- Satu cerita berbeda muncul, menyeruak dari tumpukan kisah sedih yang selama ini hadir, mengenai derita tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Ini tentang Asep Setiawan dan pengalamannya bekerja sebagai sopir.

KBRI Riyadh Pulangkan WNI yang Terancam Hukuman Mati

Kang Asep, demikian dia minta disebut, lima tahun lalu datang dari Garut, Jawa Barat, untuk bekerja pada majikan bernama Ali Hasan Al Ibrahim, yang tinggal di Qatif, Provinsi Timur Arab Saudi.
Rekam Suami Selingkuh, Istri di Saudi Terancam Dibui


Wajahnya cerah saat tiba di KBRI Riyadh, Selasa, 24 Maret 2015, untuk mengurus Perjanjian Kontrak sebelum kembali ke Indonesia, karena dia mendapat cuti berlibur dari majikannya.


Pada pejabat KBRI Riyadh, Chairil Anhar Siregar, dia menuturkan kisah langka tentang bagaimana dia menerima perlakuan baik selama ini. Dua tahun pertama bekerja, dia memperoleh gaji SR1.200 per bulan.


Penghasilannya meningkat secara bertahap menjadi 2.000, hingga saat ini menjadi SR 2.300 perbulan. "Majikan mau menaikkan gaji saya jadi SR.2.500 perbulan, jika saya kembali lagi setelah cuti nanti," ucapnya.


Selain gaji, kang Asep mengaku selama dua tahun terakhir mendapat bonus SR10.000 per tahun dari majikannya, karena bersedia menunda kepulangan ke Indonesia.


Dia menyebut tidak pernah bermasalah dengan pembayaran gaji, yang selalu diberikan secara rutin oleh majikannya. Semua gaji dan bonus, telah dikirimkan pada anak dan istrinya di kampung halaman.




Kang Asep pun tak sabar melihat anak dan istrinya yang selama bertahun-tahun telah dinafkahinya dengan jumlah lebih dari cukup, untuk kehidupan di desa.


Sebagai orang kecil, dia berharap dapat mengangkat kesejahteraan keluarganya. Harapannya tidak muluk-muluk. Rumah yang layak huni, pendidikan yang baik untuk anak-anaknya.


Pria Garut itu bersyukur tidak pernah mendapat tugas di luar akal sehat, tidak sekalipun pekerjaan berat. Dia hanya perlu mengantar dan menjemput anak majikannya. Tidak perlu mengantar majikannya juga ke kantor.


"Kalau majikan yang lelaki mah nyetir sendiri," ucapnya. Bahkan saat hari libur, majikannya akan mengemudikan sendiri kendaraan saat pergi bersama keluarganya.


Sebelum Kang Asep meninggalkan KBRI Riyadh, Chairil berpesan agar hasil yang didapat Asep selama ini dikelola dengan baik. "Jangan cepat dihabiskan, karena kelak Kang Asep akan berhenti jadi TKI dan mulai hidup baru di Indonesia," katanya.

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya