- REUTERS/Mohsin Raza
Pelaku bom bunuh diri, sebelumnya dilaporkan mengendarai kendaraan yang penuh dengan bahan peledak. Hingga saat ini, belum diketahui dengan jelas dimana target serangan sebenarnya.
"Itu adalah serangan bunuh diri dan saya melihat seseorang kehilangan anggota tubuhnya dan orang lain kehilangan tangan," kata Mohammad Tahir, seorang sopir yang tangannya berlumuran darah, saat ia melarikan diri dari lokasi kejadian.
Peristiwa ini menodai periode yang relatif damai di Afganistan, setelah sebuah bom meledak menargetkan kepala polisi yang tengah mengunjungi Kabul dari provinsi Uruzgan pekan lalu.
Ibu kota dan provinsi-provinsi strategis di seluruh penjuru Afganistan sedang bersiaga menghadapi awal serangan tahunan Taliban.
Kelompok militan yang digulingkan oleh invasi pimpinan Amerika Serikat, pada 2001 itu melakukan pemberontakan melawan pemerintah Afganistan dan pendukung asing.
Namun, mereka tidak segera mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri hari ini dan juru bicara tidak bisa dihubungi melalui telepon.
Serangan itu pun langsung dikecam oleh Presiden Ashraf Ghani, yang saat ini tengah berada dalam perjalanan pertamanya ke AS, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari kantornya.
Seperti yang diharapkan, Presiden AS Barack Obama pada Selasa 24 Maret 2015, mengumumkan keputusannya untuk menyetujui permintaan Afghanistan untuk memperlambat penarikan pasukan dari Afghanistan.
AS akan menyiagakan sebanyak 9.800 pasukan hingga akhir 2015, dan tetap mengikuti rencana penarikan pasukan mereka pada 2017.
Hampir 3.700 warga sipil tewas dan lebih dari 6.800 terluka dalam konflik tahun lalu, setelah pertempuran intensif dan pasukan asing yang mundur secara resmi mengakhiri perang tempur mereka pada Desember tahun lalu. (asp)
![vivamore="Baca Juga :"]