Pejabat Imigrasi Australia Bocorkan Data Pribadi Jokowi

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dan Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • REUTERS/G20 Australia/Handout via Reuters

VIVA.co.id - Data pribadi para pemimpin negara anggota G20 bocor ketika tengah menghadiri pertemuan tingkat tinggi itu di Brisbane, Australia, pada November lalu. Satu dari sekian banyak data pribadi pemimpin yang bocor milik Presiden Joko Widodo.

Harian Inggris, The Guardian, Senin 30 Maret 2015 melansir informasi itu dibocorkan secara tidak sengaja oleh seorang petugas Departemen Imigrasi Australia ke penyelenggara turnamen sepak bola Piala Asia. Beberapa data pribadi yang sampai ke tangan orang yang keliru antara lain nomor paspor, detail visa dan semua identitas pribadi ketika menghadiri pertemuan tingkat tinggi tersebut.

Informasi ini kali pertama disampaikan oleh Direktur Layanan Visa Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia ke Komisioner Privasi Australia. Direktur itu menyampaikan pada 7 November lalu telah bocor beberapa data pribadi dan dia meminta masukan secepatnya.

"Informasi pribadi yang telah dikirim yaitu nama lengkap, tanggal lahir, gelar, kewarganegaraan, nomor paspor, nomor visa yang dikabulkan dan kelas pengelompokan visa terkait 31 pemimpin internasional (contohnya Perdana Menteri, Presiden dan rekan-rekannya) ketika menghadiri KTT G20," ujar Direktur Layanan Visa ke Komisioner.

Penyebab dari bocornya informasi pribadi, karena kesalahan manusia. Menurut informasi yang diperoleh The Guardian, petugas Departemen Imigrasi tidak memeriksa program surat elektronik Microsoft Outlook, ketika memasukkan detail kontak tujuan ke surel tersebut. Maka, hal tersebut memicu kekeliruan dengan mengirimkan data tersebut ke orang yang salah dan seharusnya tidak memiliki akses ke data itu.

Kendati petugas di Komisioner Australia meragukan informasi itu akan tersebar ke publik, tetapi kemungkinan data diketahui oleh publik tetap ada. Departemen Imigrasi menganggap tidak ada pelanggaran yang sistemik atau institusional mengenai pelanggaran itu.

Di dalam surel itu, komite penyelenggara Kejuaraan Piala Asia tidak yakin email tersebut bisa diakses, memungkinkan untuk diakses kembali jika sudah dihapus atau disembunyikan di mana pun di dalam sistem mereka.

Petugas imigrasi lalu merekomendasikan bahwa para pemimpin dunia itu tidak perlu diberikan notifikasi mengenai pelanggaran data pribadi mereka.

"Menyadari adanya risiko pelanggaran tergolong rendah dan aksi telah diambil untuk membatasi penyebarluasan surel tersebut, maka saya rasa tidak perlu untuk memberikan notifikasi kepada klien terkait pelanggaran ini," ujar seorang petugas imigrasi.

Menurut The Guardian, rekomendasi agar pelanggaran tidak diinformasikan kepada para pemimpin dunia terlihat aneh. Terlebih jika hukum privasi yang diberlakukan di beberapa negara.

Selain Jokowi, data pribadi pemimpin negara lainnya yang bocor antara lain Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, Presiden Rusia, Vladimir Putin, Kanselir Jerman, Angela Merkel, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, Perdana Menteri India, Narendra Modi, PM Jepang, Shinzo Abe, dan PM Inggris, David Cameron.

Berhasil Gagalkan Penyelundupan Sabu, 2 Prajurit Pulanggeni Kopasgat TNI AU Dapat Penghargaan

![vivamore="Baca Juga :"]


[/vivamore]

Cegah Kecurangan dalam Seleksi ASN, Menpan-RB Siapkan Teknologi Face Recognition
Jeno NCT

Jeno NCT Ulang Tahun ke-24! Fakta Menarik Sang 'Kapten' NCT yang Jarang Diketahui

Jeno NCT kini tengah bahagia karena ia sedang berulang tahun tepat pada Selasa, 23 April 2024. Jeno yang memiliki nama panjang Lee Jeno ini sudah menginjak usia 24 tahun.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024