- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id - Organisasi PBB untuk menangani masalah anak-anak, UNICEF, mengatakan selama satu pekan Arab Saudi melakukan serangan udara ke Yaman, telah menewaskan 62 anak. Selain itu, 30 orang ikut terluka dalam serangan udara tersebut.
Stasiun berita Channel News Asia, Rabu, 1 April 2015 melansir pernyataan perwakilan UNICEF di Yaman, Julien Harneis, seharusnya dalam serangan militer tidak menyasar anak-anak.
"Anak-anak sangat membutuhkan perlindungan dan semua pihak dalam konflik justru harus menjaga anak-anak agar aman," ujar Harneis.
Dia menambahkan, pertempuran di Yaman justru membuat pelayanan kesehatan dan pendidikan rusak dan memperburuk kondisi yang sudah genting. Apalagi anak-anak sudah menghadapi krisis pangan dan kekurangan gizi akut.
Kekerasan juga mengakibatkan ketakutan bagi anak-anak. Banyak dari mereka direkrut sebagai tentara anak.
Melihat kondisi ini, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengatakan sangat prihatin terhadap laporan kematian puluhan warga sipil dalam serangan militer pada Senin kemarin.
Melalui juru bicaranya, Ban mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam operasi militer di Yaman, agar melindungi warga sipil. Sebab, itu merupakan kewajiban dan sesuai hukum internasional.
PBB sendiri mengaku mendukung Presiden yang sah di Yaman, Abedrabbo Mansour Hadi. Kendati saat ini, Hadi tengah kabur ke Arab Saudi agar tidak ditangkap oleh kelompok pemberontak Houthi. (ase)
[/vivamore]
