- REUTERS/Khaled Abdullah
VIVA.co.id - Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA) mengimbau agar seluruh maskapai di kawasan Uni Eropa menghindari terbang di atas wilayah Yaman. Hal ini demi keselamatan penerbangan.
Kantor berita Reuters, Selasa, 31 Maret 2015 melansir, mereka menekankan risiko yang akan dihadapi seandainya maskapai tetap membandel. Aturan tersebut dikeluarkan, usai badan penerbangan Prancis mengeluarkan himbauan serupa lebih awal.
EASA menjelaskan, mereka tidak mengeluarkan larangan untuk melintasi Yaman, tetapi mendorong 28 negara untuk memperhatikan keputusan Prancis. Langkah tersebut juga ditempuh usai maskapai nasional Yaman, Yemenia, membenarkan informasi bahwa mereka telah menghentikan semua kegiatan operasional.
"Yemenia telah menghentikan semua penerbangan karena krisis untuk alasan keselamatan hingga adanya notifikasi lebih lanjut," tulis mereka di situs resminya.
Sebagian besar pesawat yang dioperasikan oleh Yemenia yaitu jenis Airbus. Namun, beberapa di antaranya milik negara-negara Eropa.
Perusahaan asal Belanda, AerCap, mengatakan memiliki dua pesawat Airbus A330 yang telah disewa oleh maskapai Yemenia selama 10 tahun. Tetapi, itu hanya bagian kecil yang disewakan.
Maskapai asal Turki, Turkish Airlines, sebelumnya mengatakan telah membatalkan penerbangan dari Istanbul menuju ke Yaman hingga tanggal 5 April mendatang. Beberapa maskapai lain di negara-negara Semenanjung Arab juga telah menghentikan penerbangan ke Yaman.
Serangan udara yang menyasar kelompok pemberontak Houthi masih terus berlanjut. Pekan ini telah memasuki hari keenam.
Pada Senin malam kemarin, militer Arab Saudi menyasar kota yang dijadikan pusat kekuasaan kelompok Houthi yaitu Saadeh dan Yarim. (ren)
![vivamore="Baca Juga :"]
13-12-1982: 2.900 Warga Yaman Tewas Akibat Gempa
Gempa meratakan 11 desa, dan membuat 142 desa lainnya rusak parah.
