Drama Tragedi Yunani di Pentas Politik Prancis

Marine Le Pen (kanan) dan ayahnya, Jean-Marie Le Pen.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Hollande Adakan Pertemuan dengan Pemuka Agama
- Marine Le Pen yang merupakan presiden Front Nasional (FN), partai politik ketiga terbesar di Prancis, kini berada dalam dilema terkait upayanya menghapus citra FN sebagai partai anti-Yahudi.

Belgia Ungkap Pengakuan Sebenarnya Pelaku Bom Brussels

Pemimpin sayap kanan terlibat perang terbuka dengan ayahnya, Jean-Marie Le Pen, terkait pernyataan pendiri FN itu bahwa kamar gas Nazi hanyalah bagian kecil dari perang dunia, yang dianggap kontroversial.
Spanyol-Prancis Terlibat 'Perang' Bisnis Anggur


Orang-orang Yahudi dengan cepat mengeluarkan kecaman, Jean-Marie dianggap meremehkan dampak kekejaman Nazi. Marine Le Pen menyebut ayahnya melakukan bunuh diri politik.


Terutama di saat putri bungsi Jean-Marie itu sedang menatap Pilpres Prancis 2017. "FN tidak ingin disandera oleh provokasi vulgarnya. Tujuannya adalah melukai," kata Marine untuk menyerang ayahnya.


"Ayah dan putri saling cabik di depan umum, para ahli bahkan tidak bisa mementaskan drama tragedi Yunani ini dengan lebih baik," kata politisi veteran Daniel Cohn-Bendit, yang dikutip Reuters, Senin, 13 April 2015.


Marine terpilih secara bulan untuk memimpin FN, dalam kongres partai November 2014. Sejak itu dia terus mempersiapkan dirinya untuk pilpres 2017, dengan upaya memperbaiki citra FN.


Jajak pendapat memperlihatkan sebagian besar rakyat Prancis, mengasosiasikan Jean-Marie dengan julukan rasis, tua dan pembuat masalah. Itu pun melekat pada FN, yang dipimpinnya selama empat dekade.




Para pendukung Marine mendesaknya, agar segera mendepak sang ayah yang telah berusia 86 tahun. Tapi beberapa pengamat memperingatkan, pendiri FN pada 1972 itu masih memiliki pendukung kuat.


Analis politik Jean-Yves Camus mengatakan, Marine akan melukai citranya sendiri, jika berniat tidak mengakui kontribusi ayahnya bagi partai, beresiko menurunkan moral pendukung tradisional partai FN.


Pada Reuters, Marine mengatakan tidak punya rencana untuk mendepak keluar ayahnya dari partai, apalagi gelar kehormatan yang dimiliki Jean-Marie sebagai pendiri tidak dapat dihapuskan.


Dia hanya bisa menjegal langkah ayahnya, yang berencana mengikuti pemilihan untuk memimpin Provinsi Alpes-Cote d`Azur, lalu mendukung keponakannya Marion Marechal-Le Pen untuk maju menggantikan kakeknya.


Namun dengan usia baru 25 tahun, Marion adalah pemula dalam politik. Karirnya akan rusak jika kakeknya memutuskan tetap ikut dalam persaingan untuk melawannya.


Pada media Prancis, Journal du Dimanche, Minggu, 12 April, Jean-Marie mengisyaratkan kemungkinan untuk mundur. Dia tampaknya lebih peduli pada cucu daripada putrinya.

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya