Kemlu Percepat Evakuasi WNI Sebelum Serangan Darat

Udara Yaman Dikuasai Arab Saudi, Evakuasi WNI Terkendala
Sumber :
  • Pusat Penerangan TNI

VIVA.co.id - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan, pemerintah akan terus mempercepat proses evakuasi WNI dari Yaman, sebelum ancaman serangan darat dilancarkan oleh Arab Saudi terhadap kelompok pemberontak Houthi.

Gejolak Yaman, Kelompok Houthi Tewaskan 1.000 Anak

Oleh sebab itu, Iqbal mengatakan, pemerintah terus mengimbau agar WNI kembali pulang ke Tanah Air.

Sebab, jika serangan darat sudah terjadi, maka tidak terlalu banyak opsi tersedia. Demikian ungkap Iqbal ketika dihubungi VIVA.co.id melalui telepon pada Senin, 13 April 2015.

"Sebagai contoh untuk mengeluarkan WNI dari kota Aden saja butuh waktu sekitar 10 hari. Itu dengan kondisi yang sudah menyerupai serangan darat, karena di sana kontak senjata terus terjadi tanpa henti. Kami bisa mengevakuasi pun dengan adanya campur tangan dari Palang Merah Internasional," papar Iqbal.

Sementara itu, di tempat yang berbeda, juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, mengatakan, pada Selasa esok, akan ada 370 WNI lainnya yang dipulangkan ke Tanah Air. Mereka diantar dari Salalah, Oman, setelah sebelumnya dievakuasi dari kota Tarim dan al-Mukalla.

Menurut data dari Kemlu, mereka akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11.00 WIB. Namun, moda transportasi yang digunakan masih belum diketahui.

"Moda transportasi yang akan digunakan masih dipikirkan, apakah akan menggunakan pesawat komersial atau charter," ujar diplomat yang akrab disapa Tata itu di Gedung Kemlu, Pejambon, Jakarta Pusat.

Dengan adanya kepulangan WNI besok, maka total warga yang dipulangkan ke Tanah Air sudah mencapai 1.372 orang. Sementara itu, masih terdapat sekitar 760 WNI lainnya yang telah dievakuasi dari Yaman, namun belum tiba di Indonesia.

Terkait kerugian material bagi Indonesia di Yaman, Tata mengatakan tidak bisa memprediksi seberapa besar kerugian yang dialami. Menurut dia, yang paling dirugikan adalah WNI yang bekerja di sana dan pelajar yang menuntut pendidikan di Yaman.

Serangan darat hingga saat ini memang belum direalisasikan oleh Saudi. Namun, Menteri Luar Negeri Yaman, Riyadh Yaseen, telah meminta bantuan kepada Saudi agar secepatnya mengirimkan pasukan untuk memberantas kelompok Houthi.

Walaupun permintaan itu direspons oleh juru bicara militer koalisi pimpinan Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, pihaknya tidak ingin terlalu terburu-buru untuk mengirimkan pasukan darat melawan Houthi. Dia menambahkan, Saudi tidak ingin berpikir bahwa serangan darat merupakan suatu keharusan.

Salat Idul Adha Dibom, Puluhan Tewas

"Ada batasan untuk operasi darat, di area dan waktu yang spesifik. Namun, jangan berharap secara otomatis ada operasi darat," ujar Asseri. (art)

![vivamore="
Temui Raja Saudi, Jokowi Akan Tagih Perbaikan KBRI Yaman
Baca Juga :"]





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya