AS Berencana Coret Kuba dari Daftar Negara Teroris

Presiden AS, Barack Obama.
Sumber :
  • REUTERS/Jonathan Ernst
VIVA.co.id
Trump Sindir Obama Tak Disambut Raul Castro
- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyampaikan pada Kongres, Selasa, 14 April 2015, rencananya untuk menghapus Kuba dari daftar negara pendukung terorisme.

Obama Akan Kunjungi Kuba

Obama dan Presiden Kuba, Raul Castro, duduk bersama dalam pertemuan Western Hemisphere di Panama, Sabtu, 11 April lalu, yang menjadi pertemuan tinggi pertama kedua negara dalam 60 tahun.
18-02-1964: AS Hukum Negara Mitra Dagang Kuba


Dilansir
Reuters
, Rabu, 15 April, pemerintah Kuba telah mengatakan hubungan normal diantara kedua negara, akan mustahil selama AS menempatkan Kuba dalam daftar hitamnya.


Kuba dimasukkan dalam daftar pada 1982, ketika negara itu membantu gerakan pemberontak di Afrika dan Amerika Latin. Tapi Havana telah lama menghentikan dukungannya pada kelompok pemberontak asing.


Langkah AS itu telah membatasi akses Kuba pada perbankan internasional dan pasar keuangan dunia. Investor asing di Kuba mengatakan, penghapusan Kuba dari daftar positif bagi perekonomian negara itu.


"Pemerintah Kuba mengaku keputusan yang dibuat presiden AS, untuk menghapus kuba dari daftar yang tidak semestinya pernah dimasukkan," kata Josefina Vidal, kepala hubungan AS di kementerian luar negeri Kuba.


Pada laporannya ke Kongres, Obama menyatakan bahwa pemerintah Kuba sudah tidak memberikan dukungan, untuk terorisme internasional selama periode enam bulan terakhir.


Obama menambahkan, Kuba telah memberi jaminan tidak akan mendukung aksi terorisme internasional di masa depan. Menlu AS John Kerry dalam pernyataannya, menyambut keputusan Obama.


Kerry mengatakan situasi telah berubah sejak 1982, ketika Kuba dimasukkan dalam daftar karena upayanya mempromosikan revolusi bersenjata di Amerika Latin.


Dukungan untuk kelompok pemberontak sebenarnya kerap kali dilakukan AS di banyak negara, baik dengan pasokan senjata, dana, hingga pelatihan militer, seperti dilakukan AS di Libia dan Suriah.


Pemberian dukungan yang dilakukan AS serta negara-negara sekutunya pada pemberontak Suriah, bahkan telah mendorong lahirnya ISIS. Namun hingga saat ini AS tetap bebas dari daftar negara sponsor terorisme.

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya