Di KAA, Jokowi Dorong Reformasi PBB

Presiden RI Joko Widodo akan menjadi pembicara di pertemuan G7 di Jepang.
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo hari ini resmi membuka pertemuan tingkat tinggi Konferensi Asia Afrika (KAA) di Plenary Hall, Gedung Jakarta Convention Centre (JCC).

Indonesia Minta PBB Hapus Hak Veto

Dalam pidatonya dengan menggunakan Bahasa Indonesia, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan adanya ketidakadilan global yang kini masih terjadi di dunia.

"Ketika negara-negara kaya yang berjumlah hanya sekitar 20 persen malah mengonsumsi hampir sebagian besar sumber daya yang ada di bumi ini. Ketidakseimbangan global terbukti secara nyata," kata Jokowi.

Dia melanjutkan, ada ratusan orang di negara kawasan utara yang menikmati kekayaan, sementara dua miliar orang di dunia selatan malah mengalami kemiskinan.

"Dengan pendapatan kurang dari US$2 per harinya, maka ketidakadilan global kian menjadi nyata. Ketika ada sekelompok negara kaya yang mengatakan mereka akan mengubah dunia dengan kekuatan mereka, maka ketidakseimbangan global makin terlihat," kata Jokowi.

PBB yang diharapkan sebagai organisasi yang dapat menjembatani itu, kata Jokowi, justru tidak berdaya. Berbagai tindak kekerasan yang kini terjadi justru mengabaikan organisasi dunia yang dimiliki.

"Oleh karena itu, kami sebagai negara Asia Afrika mendorong agar PBB direformasi. Agar bisa berfungsi secara optimal dan memberikan keadilan bagi kita semua," tutur Jokowi.

Dalam pertemuan tingkat pemimpin negara hari ini, dihadiri oleh 21 kepala negara dari kawasan Asia Afrika. (ase)


RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain
Felix Anthony, ITUC

Indonesia Dinilai Gagal Lindungi Pekerja Lokal

Karena dianggap menerapkan strategi upah rendah.

img_title
VIVA.co.id
17 Februari 2016