Jokowi Ajak Negara Asia Afrika Berantas Radikalisme

Para pemimpin KTT Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id
RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain
- Presiden Joko Widodo mengajak negara anggota Asia Afrika untuk mengatasi ancaman keamanan, pertikaian dan radikalisme. Salah satunya kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS).

Sambangi RI, Sekjen OKI Bahas Upaya Pemberantasan Terorisme

Hal ini disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu ketika pidato pembukaan pertemuan tingkat kepala negara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta Convention Centre pada Rabu, 22 April 2015. Jokowi turut menyoroti masih banyaknya konflik dan tindak kekerasan yang terjadi di kedua kawasan.
Megawati: Perang Tak Selesaikan Masalah Timur Tengah


"Kita harus bertanya apa yang salah dengan kita, sehingga negara-negara Asia Afrika dilanda banyak konfik internal dan eksternal yang menghambat pembangunan ekonomi kita," ujar dia dengan menggunakan Bahasa Indonesia.


Dalam rangka mencari solusi atas konflik yang terjadi di negara berpenduduk Muslim, maka Indonesia memprakarsai pertemuan informal dengan 46 kepala negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).


"Kita juga harus bekerja keras menciptakan stabilitas dan keamanan eksternal yang menjadi prasyarat kelancaran pembangunan di setiap negara," kata Jokowi.


Jokowi turut mengangkat perlunya menyatakan perang terhadap narkoba yang menghancurkan masa depan generasi muda. Seruan ini sesuai dengan kampanye yang tengah dilakukan Indonesia.


Jokowi kerap menyampaikan Indonesia saat ini sedang dilanda darurat narkoba. Jutaan generasi muda diketahui tergantung terhadap barang haram tersebut.


Dalam peringatan 60 tahun KAA, gelora peringatan serupa di tahun 1955 lalu yakni Semangat BandungĀ  kembali dihidupkan.


"Bangsa-bangsa yang terjajah 60 tahun lalu, kini telah merdeka dan berdaulat. Kendati begitu, perjuangan belum selesai, karena KAA masih menyisakan hutang terhadap Palestina," tegas Jokowi.


Palestina hingga hari ini masih diokupasi oleh Israel dan belum bisa merdeka secara penuh. Oleh sebab itu, dia mengajak seluruh negara Asia dan Afrika untuk menggalang dukungan bagi Palestina.


"Kita tidak bisa berpaling begitu saja dari penderitaan rakyat Palestina. Mari kita dukung terus kemerdekaan Palestina," imbuh dia.


Dalam pertemuan dua hari tingkat kepala negara ini diharapkan bisa merampungkan tiga dokumen KAA yakni pesan Bandung, kemitraan baru strategis Asia Afrika, dan deklarasi terhadap perjuangan rakyat Palestina.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya