Di KAA, Korut Sindir Penggunaan Nuklir Amerika

Presiden Presidium Majelis Tertinggi Korut, Kim Yong Nam
Sumber :
  • ANTARA FOTO/AACC2015/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain
- Ketua Presidium Komite Rakyat Korea Utara, Kim Yong-nam menyindir habis-habisan penggunaan senjata nuklir yang digunakan oleh musuh bebuyutannya, Amerika Serikat (AS). Menurut Kim, Negeri Paman Sam itu menjatuhkan sanksi terhadap negaranya karena kepemilikan senjata nuklir.

Sambangi RI, Sekjen OKI Bahas Upaya Pemberantasan Terorisme

Padahal, di saat bersamaan, AS juga pemilik senjata nuklir terbesar di dunia dan memiliki catatan penegakan Hak Asasi Manusia yang buruk. Hal itu disampaikan Kim ketika menyampaikan pidato di pertemuan tingkat tinggi Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta Selatan kemarin.
Megawati: Perang Tak Selesaikan Masalah Timur Tengah


"Amerika Serikat dan negara pengikutnya justru terus menekan kami dan membutakan mata mereka bahwa AS adalah negara pemilik senjata nuklir terbesar dan memiliki catatan HAM yang buruk," kata Kim.


Dengan fakta tersebut, Kim dan Korut menilai, AS merupakan negara yang munafik. Belum lagi tindakan AS yang rutin melakukan latihan militer dengan pasukan Negeri Ginseng kerap dianggap sebagai tindakan provokatif oleh Korut.


Oleh sebab itu, mereka menolak adanya campur tangan dan agresi oleh pihak luar ketika menyangkut isu Semenanjung Korut.


Dalam kesempatan itu, Kim turut menyampaikan permintaan maaf atas absennya pemimpin tertinggi, Kim Jong-un dalam peringatan 60 tahun KAA. Kendati absen, Kim menegaskan, pemimpin tertingginya itu mendukung penuh semangat KAA.


"Kim Jong-un mendukung perdamaian dunia dan kerja sama Selatan-selatan di KAA," kata dia.


Dia melanjutkan, antara negara di Asia dan Afrika harus terjalin sistem yang terintegrasi. Tujuannya, untuk bisa bertahan dari tindakan diskriminatif oleh bangsa lain.


Ini bukan menjadi kunjungan pertama Kim ke Jakarta. Pada peringatan 50 tahun KAA pun, dia pula yang mewakili pemerintahnya ke Indonesia.


Sebelumnya, sempat berhembus isu jika. Informasi itu dihembuskan kantor berita Korsel,
Yonhap.
Kesimpulan itu diambil, karena pendiri negara komunis itu, Kim Il-sung turut serta dalam perayaan 10 tahun KAA di Indonesia.


Sementara, menurut seorang sumber di pemerintahan Korsel, Il-sung dianggap panutan bagi Kim Jong-un.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya