Jeda Kemanusiaan, Saudi Malah Kembali Serang Yaman

Kondisi kota Sana'a usai pengeboman
Sumber :
  • REUTERS/Mohamed al-Sayaghi
VIVA.co.id
Gejolak Yaman, Kelompok Houthi Tewaskan 1.000 Anak
- Koalisi militer pimpinan Arab Saudi Rabu kemarin kembali melakukan serangan udara usai beberapa jam sebelumnya mengumumkan mereka akan mengakhiri kampanye militer terhadap Yaman. Serangan udara itu menyasar sebuah depot penyimpanan senjata di kota Taiz.

Salat Idul Adha Dibom, Puluhan Tewas

Stasiun berita
Temui Raja Saudi, Jokowi Akan Tagih Perbaikan KBRI Yaman
CNN , Rabu, 22 April 2015 melansir sumber keamanan yang menyebut serangan tersebut berlangsung selama 40 menit. Tidak diketahui dengan jelas apakah ini operasi militer badai ketegasan itu dihidupkan kembali atau hanya berlangsung sementara.

Serangan juga berlangsung di kota kedua di Aden, Provinsi Lahj dan kota Daleh.
BBC
melaporkan informasi dari seorang petugas militer yang menyebut koalisi Saudi turut mnenyasar sebuah lokasi pertemuan dan personil militer yang loyal terhadap mantan Presiden Ali Abdullah Saleh dekat pusat penjara di tengah kota.


Tak ketinggalan kelompok militan Al Qaeda ikut mengambil kesempatan dari kerusuhan yang terjadi kemarin demi bisa memperkuat kehadirannya di kawasan tenggara Yaman. Menurut seorang pejabat berwenang Yaman, serangan udara yang terjadi kemarin juga dilakukan oleh pesawat nirawak milik Amerika Serikat.


Pesawat tersebut berhasil menewaskan tujuh anggota Al-Qaeda. Akibat serangan pada Rabu kemarin menewaskan puluhan orang dan jatuhnya korban luka.


Sumber diplomatik Saudi mengatakan kepada
BBC
alasan mereka melanggar jeda kemanusiaan lantaran kelompok pemberontak Houthi mengkhianati kesepakatan perdamaian di kota Taiz. Kelompok Houthi pada Rabu kemarin mengambil alih markas brigadir bersenjata ke-35 Yaman di bagian utara pinggiran kota Taiz.


Serangan tersebut sukses mengambil alih kembali pangkalan militer tersebut.


Terjadinya kembali serangan udara membuat banyak pihak khawatir, termasuk Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon. Dia berharap serangan udara itu akan segera berakhir.


"Saya sungguh berharap peperangan akan segera berakhir secepatnya," ujar Ban.


Dia khawatir makin banyak korban jiwa yang jatuh. Menurut data terakhir dari PBB, sebanyak 944 orang tewas terbunuh. Sementara, 3.847 orang lainnya terluka dalam serangan udara itu yang berlangsung sejak 19 Maret lalu.


Gedung Putih turut bereaksi atas kembali dilakukannya serangan udara ke Yaman. Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki menyebut dari peristiwa kemarin membuktikan masih banyak hal yang perlu dilakukan.


Padahal, pada Rabu kemarin kelompok Houthi telah meminta kepada pihak koalisi Saudi untuk mengakhiri serangan udara. Mereka juga meminta agar PBB mengakomodir perundingan damai.


Sebagai bentuk niat baik, Houthi membebaskan Menteri Pertahanan Yaman, Mahmoud al-Subaih yang notabene merupakan kakak dari Presiden Hadi dan seorang komandan militer. Dua orang itu telah ditahan sejak satu bulan lalu.

(ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya