Sumber :
- VIVA.co.id/Santi Dewi
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di Konferensi Asia Afrika (KAA), menyampaikan kritik terhadap institusi keuangan dunia serta seruan untuk reformasi di tubuh PBB, Rabu, 22 April 2015.
Pakar Hubungan Internasional Asrudin Azhar, Kamis, 23 April, menyebut apa yang disampaikan Jokowi bukan hal baru, karena sudah diangkat oleh para kepala negara sebelumnya, seperti SBY dalam KAA 2005.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Pakar Hubungan Internasional Asrudin Azhar, Kamis, 23 April, menyebut apa yang disampaikan Jokowi bukan hal baru, karena sudah diangkat oleh para kepala negara sebelumnya, seperti SBY dalam KAA 2005.
Baca Juga :
Politisi PKS Puji Pidato Presiden Jokowi
Terkait seruan reformasi di Dewan Keamanan (DK) PBB, Asrudin mengatakan tidak yakin bisa diakomodir oleh badan internasional itu. "Struktur DK PBB sulit dirubah, karena mereka masing-masing punya kepentingan," ucapnya.
Asrudin menyebut sangat kecil kemungkinan, negara-negara besar yang selama ini memonopoli pembuatan kebijakan di PBB, akan mau melepaskan pengaruh kuat mereka.
“Makanya saya tekankan, pembangunan ekonomi bisa berimbas pada Politik. Perekonomian dapat menjadi kekuatan untuk menekan dunia, harusnya KAA ini diarahkan kesana,” kata Asrudin di Jakarta.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Terkait seruan reformasi di Dewan Keamanan (DK) PBB, Asrudin mengatakan tidak yakin bisa diakomodir oleh badan internasional itu. "Struktur DK PBB sulit dirubah, karena mereka masing-masing punya kepentingan," ucapnya.
