Indonesia Diharap Jadi Penjuru Diseminasi Islam Moderat

Masjid Kubah Emas Kota Depok Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

VIVA.co.id - Indonesia sebagai negara demokrasi, yang memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia, dapat menjadi penjuru dalam mendiseminasikan pengertian mengenai Islam yang moderat, damai dan rahmatan lil-alamin.

Demikian dikatakan Ardian Wicakcono, konsuler pada Kedutaan Besar RI di Washington DC, Kamis, 23 April 2015, terkait rencana kunjungan empat tokoh Muslim Amerika Serikat (AS) ke Indonesia, pada 26 April mendatang.

"Maraknya gerakan radikal yang mengatasnamakan agama, khususnya di kawasan Timur Tengah, berpotensi memberikan pemahaman yang keliru atau stereotip negatif terhadap Islam di negara Barat termasuk AS," ucap Ardian.

Menurutnya berbagai upaya yang telah dilakukan selama ini, termasuk oleh Indonesia, untuk membangun rasa saling percaya dan toleransi, menghadapi tantangan yang tidak ringan.

Adanya pemahaman yang salah dan persepsi keliru antara masyarakat Barat dan Islam, berpotensi menimbulkan ketegangan dan menyuburkan benih-benih permusuhan, radikalisme dan kekerasan.

Pemerintahan Presiden Barack Obama disebut Ardian berupaya mengedepankan upaya komprehensif, dalam mengatasi fenomena radikalisme. Di antaranya dengan menggelar Counter Violent Extremism Summit di Washington, pada 17-18 Februari lalu.

Pertemuan itu membuka peluang kerja sama AS dengan Indonesia yang lebih komprehensif, karena sebagai negara demokrasi dengan mayoritas penduduk Muslim, Indonesia dapat menjalankan peran penting.

"Indonesia dapat terus menjadi penjuru dalam mendiseminasikan pengertian Islam yang moderat, damai dan rahmatan lil-alamin," kata Ardian.

Menteri Luhut Minta NU Waspadai Dua Tokoh

Kerja sama Indonesia-AS pun dapat membawa banyak manfaat. Selain membangun pemahaman yang benar, juga membuka peluang lebih besar bagi penguatan hubungan bilateral dua negara, sekaligus berkontribusi untuk upaya mewujudkan dunia yang lebih aman, damai dan adil.

Din Syamsuddin (kanan)

Din Syamsuddin: Lawan Terorisme Tanggung Jawab Bersama

"Perdamaian dunia seakan menjadi impian yang belum tercapai."

img_title
VIVA.co.id
13 April 2016