Di Tiongkok, Penari Telanjang Diundang Beraksi di Pemakaman

Penari telanjang beraksi di pemakaman
Sumber :
  • WSJ Blog
VIVA.co.id
Naik Uber Saat Mabuk Ditagih Ongkos Rp23 Juta
- Entah apa yang ada dipikiran warga Tiongkok. Bukannya berduka saat ada keluarga yang meninggal, mereka malah meminta penari telanjang untuk datang dan meramaikan suasana.

Heboh Bule Nyanyikan Lagu Gombloh dengan Merdu

Ritual ini dikabarkan telah berlangsung selama beberapa tahun belakangan. Bahkan beberapa hari lalu, pemerintah Tiongkok meminta warga untuk menghentikan aksi ini karena dianggap tidak sesuai dengan budaya dan tidak pantas.
Merasa Gatal, Ternyata Ada 26 Kecoa di Telinga


Dilansir melalui
WSJ
, Sabtu 25 April 2015, Kementerian Budaya Tiongkok mengeluarkan perintah untuk menindak siapa saja yang terlibat dalam aksi 'penari telanjang di pemakaman'. Bahkan Mereka mengaku telah bekerja sama dengan kepolisian untuk membendung hal ini.


Meski sudah lama, kasus ini kembali terkuak setelah beredarnya video di dunia maya. Dalam video yang diambil di rumah duka di kota Handan, sebelah utara propinsi Hebei, memperlihatkan para penari berjoget seraya melepaskan pakaian dalam mereka satu persatu. Terlihat banyak wanita dan anak-anak yang datang dalam pemakaman itu. Banyak orang yang mencela aksi itu.


Pemerintah Tiongkok telah melakukan banyak cara untuk memerangi 'penari telanjang di pemakaman' sejak 2006. Bahkan prosesi semacam ini telah menyebar di beberapa wilayah di Tiongkok. Selain Handan, prosesi semacam ini juga ramai dilakukan di Donghai dan beberapa desa lainnya.


Menurut pihak berwajib di Handan, memang sulit untuk menghentikan pola prosesi pemakaman seperti ini. Pasalnya, tujuan menampilkan para penari telanjang itu adalah untuk menarik banyak penyelawat. Banyaknya jumlah orang yang menyelawat akan berarti keberuntungan di akhirat. Tidak heran jika keluarga maupun para penyelawat tidak ada yang protes akan aksi ini.


"Jika banyak yang menyelawat, ini pertanda baik bagi yang meninggal. Jika tidak dengan cara ini (mengundang penari telanjang) maka tidak akan ada warga yang datang untuk berbelasungkawa," ujar salah satu warga kota Handan.


Pemerintah telah mengeluarkan keputusan untuk menangkap pelaku, baik pengundang maupun si penari. Mereka akan ditahan di penjara selama 15 hari dan akan didenda US$11.300. Menurut media CCTV, lusinan perusahaan tercatat telah dibuka untuk menyediakan hiburan seperti ini saat pemakaman. Untuk satu pertunjukan, pengundang dibebankan biaya US$322. Dalam sebulan setidaknya ada 20 pertunjukan 'telanjang' yang digelar.


"Hal ini telah mencoreng budaya asli lokal. Para penari hanya peduli akan uang. Mereka tidak peduli apakah hal ini pantas atau tidak, legal atau tidak," tulis pihak pemerintah kota di Tiongkok.


Menurut data National Geographic, Tiongkok bukanlah negara pertama yang khawatir atas prosesi ini. Ternyata Taiwan juga popular dengan hal ini. Pada 2012, NatGeo pernah mendokumentasikan penari erotis beraksi di depan prosesi pemakaman di sebuah wilayah di Taiwan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya