Sekjen Ban Ki Moon: Israel Hancurkan 7 Sekolah PBB di Gaza

Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
Isu-isu Krusial KTT Organisasi Kerja Sama Islam
- Hasil penyelidikan PBB atas perang di Gaza pada 2014, mengungkap bahwa Israel menyerang tujuh sekolah PBB, menewaskan 44 orang Palestina yang mengungsi di dalamnya.

Investor China dan Timur Tengah Kuasai Properti Mewah London

"Saya menyesalkan fakta bahwa sedikitnya 44 orang Palestina tewas akibat tindakan Israel, sedikitnya 227 terluka di bangunan PBB yang digunakan sebagai tempat pengungsian darurat," kata Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Pengunjung Kuwait Fair Menyukai Kopi Luwak Indonesia


Dikutip dalam laporan
Reuters
, Selasa, 28 April 2015, laporan itu akan dibahas di Dewan Keamanan (DK) PBB. Lebih dari 2.100 orang Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas saat serangan Israel ke Gaza pada Juli-Agustus 2014.


Israel dan Hamas mengatakan akan bekerjasama, dalam penyelidikan yang dilakukan PBB dimulai pada Oktober 2014. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nashson, tidak membantah laporan itu.


Dia mengatakan semua insiden dalam laporan yang ditujukan pada Israel, telah melalui pemeriksaan menyeluruh dan investigasi kriminal yang dilakukan adalah relevan.


"Israel telah berupaya menghindari bahaya ke situs-situs yang sensitif, dalam menghadapi kelompok teroris yang tidak hanya menyerang warga sipil Israel, tapi juga menggunakan fasilitas sipil Palestina dan PBB sebagai tameng," kata Nashon.


Pada laporan PBB disebutkan bahwa enam dari tujuh sekolah yang diserang Israel, didesain sebagai tempat pengungsian darurat oleh warga sipil Palestina. Sementara militan menggunakan tiga sekolah PBB yang kosong.


Tiga sekolah itu digunakan Hamas untuk menyimpan senjata, juga melakukan serangan kepada Israel, tapi tidak sedang digunakan sebagai tempat pengungsian warga sipil.


 "Saya menyesali bahwa militan Palestina menempatkan sekolah PBB dalam resiko, dengan menggunakannya untuk menyembunyikan senjata mereka," kata Ban.


Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri, mengatakan kelompok itu akan mempelajari laporan secara mendalam, namun belum memiliki informasi tentang senjata yang disembunyikan di sekolah-sekolah PBB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya