Sumber :
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id
- Pemerintah Indonesia pada Rabu kemarin mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap pertama ke Nepal. Pelepasan bantuan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Retno menyampaikan total terdapat 9,1 ton bantuan kemanusiaan yang dikirimkan. Bantuan terdiri dari tenda pengungsi, tenda rumah sakit, genset, obat-obatan, tandu, peralatan operasi dan lain-lain. Selain bantuan berupa barang, Menlu juga mengirimkan 36 personil medis untuk mengobati korban luka.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Di Nepal, Pangeran Harry Disambut Lima Perawan
Retno menyampaikan total terdapat 9,1 ton bantuan kemanusiaan yang dikirimkan. Bantuan terdiri dari tenda pengungsi, tenda rumah sakit, genset, obat-obatan, tandu, peralatan operasi dan lain-lain. Selain bantuan berupa barang, Menlu juga mengirimkan 36 personil medis untuk mengobati korban luka.
Baca Juga :
Antisipasi Krisis, Kemlu Latih Diplomat Muda
Tim delegasi kemanusiaan RI di Nepal juga bertugas untuk melakukan evakuasi terhadap WNI yang masih bermukim di sana. Mereka berangkat dengan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara 737-400.
Klik videonya
Dari data Kementerian Luar Negeri, total terdapat 95 WNI di Nepal. Sebanyak 78 di antaranya telah berhasil dihubungi.
Tidak hanya pemerintah yang mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Nepal, beberapa LSM pun ikut serta. Salah satunya Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Dua orang relawan yang terdiri dari tim medis dan logistik berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, Banten.
Mereka membawa logistik dan obat-obatan ke Nepal. Tim terpadu ini bertugas untuk memetakan wilayah terparah yang terkena dampak gempa di Nepal.
Kementerian Dalam Negeri Nepal memprediksi total korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 skala richter itu bisa menembus angka lebih dari 10 ribu orang.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tim delegasi kemanusiaan RI di Nepal juga bertugas untuk melakukan evakuasi terhadap WNI yang masih bermukim di sana. Mereka berangkat dengan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara 737-400.
