PM Abbott Isyaratkan Hubungan RI-Australia Segera Pulih

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott bersalaman dengan Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • REUTERS/David Gray
VIVA.co.id
Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia
- Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengisyaratkan ketegangan hubungan antara Indonesia dengan Negeri Kanguru akan mereda usai dilanda kemarahan akibat pelaksanaan eksekusi mati. Sebab, hubungan kedua negara jauh lebih penting.

Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme

Stasiun berita
Indonesia dan Australia Intensif Bicarakan Terorisme
ABC News Australia , Jumat 1 Mei 2015 melansir, Negeri Kanguru harus mulai memandang ke depan dan melalui peristiwa eksekusi yang terjadi pada pekan ini. Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop.

Bishop berpendapat Pemerintah Australia harus mulai untuk melihat dan melangkah ke depan dari peristiwa eksekusi mati yang terjadi pada Rabu dini hari kemarin.


"Saya kira ini waktunya bagi kita untuk bergerak maju. Kami perlu membangun hubungan di tingkat pemerintah dan antarwarga," kata Bishop.


Dia menambahkan, Australia perlu untuk melihat masa depan hubungan kedua negara. Komentar senada juga dilontarkan Wakil Perdana Menteri, Warren Truss yang menjelaskan ketegangan hubungan dua negara hanya berlangsung sementara.


Truss menambahkan, dasar yang menjadi landasan kedua negara tetap kuat.


"Mulai dari waktu ke waktu selalu ada benturan dalam hubungan tersebut. Ini merupakan salah satu dari momen itu. Tetapi, kami harus tetap bekerja dan memperbaiki hubungan ini sehingga bisa melalui permasalahan ini," ujar Truss.


Dia pun yakin kekuatan hubungan akan memberikan jalan bagi kedua negara untuk melangkah bersama.


Indonesia Bersimpati


Dalam kesempatan itu, Abbott turut memberikan komentar atas pernyataan yang disampaikan Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema pada Kamis kemarin. Dalam pernyataannya, Nadjib mengatakan warga dan Pemerintah Indonesia bisa memahami pandangan yang ditunjukkan oleh Negeri Kanguru terkait langkah penegakkan hukum terhadap duo gembong narkoba Bali Nine.


"Rakyat dan Pemerintah Indonesia menyampaikan rasa simpati kami kepada keluarga dan sahabat dari almarhum," ujar Nadjib dalam keterangan tertulis yang diterima
VIVA.co.id
.


Nadjib menegaskan kendati saat ini hubungan kedua negara sedang mengalami ketegangan, tetapi Australia tetap penting bagi Indonesia.


"Kami percaya hubungan baik dengan Indonesia juga dianggap penting oleh Australia. Oleh sebab itu, kami sangat berkomitmen untuk memperbaiki dan memperkuat keseluruhan hubungan bilateral," imbuh mantan Dubes RI untuk Kerajaan Belgia dan Uni Eropa itu.


Menurut Abbott, pernyataan Nadjib itu menunjukkan pemahaman warga Indonesia terhadap kemarahan yang kini dirasakan Negeri Kanguru. Dia yakin hubungan kedua negara bisa kembali pulih.


"Ini merupakan sebuah tanda bahwa rakyat di Indonesia mengapresiasi kemarahan yang dirasakan warga Australia terhadap kematian yang tak perlu dan kejam ini. Hal tersebut juga menunjukkan sebuah tanda bahwa hubungan yang kuat dan baik dengan Indonesia bisa kembali dihidupkan," kata pemimpin Partai Liberal itu.


Sementara, jasad Myuran Sukumaran dan Andrew Chan pada hari ini telah diterbangkan ke Negeri Kanguru dengan menggunakan maskapai nasional Qantas Airways. Diprediksi kedua peti mati akan tiba pada Sabtu pagi esok.


"Pemulangan jasad keduanya yang saya ketahui sempat ditunda, sehingga kemungkinan akan tiba dalam 24 hingga 48 jam ke depan," kata Sekretaris Parlemen untuk Urusan Luar Negeri, Steve Ciobo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya