Sumber :
- Pusat Penerangan TNI
VIVA.co.id
- Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan bahwa ada petunjuk baru tentang keberadaan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang hilang di Nepal. Petunjuk itu adalah informasi yang disampaikan Astrid Bach, seorang warga Swedia, yang mengaku melihat tiga WNI.
Dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan TNI yang diterima VIVA.co.id pada Minggu, 3 Mei 2015, ketiga WNI itu berada di daerah Langtang, Nepal, di hari negara itu diguncang gempa berkekuatan 7,9 skala richter pada 25 April 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Di Nepal, Pangeran Harry Disambut Lima Perawan
Baca Juga :
Gempa 5,3 SR Melanda Lampung
Dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan TNI yang diterima VIVA.co.id pada Minggu, 3 Mei 2015, ketiga WNI itu berada di daerah Langtang, Nepal, di hari negara itu diguncang gempa berkekuatan 7,9 skala richter pada 25 April 2015.
Letnan Kolonel Penerbang Indan Gilang, Komandan Misi Evakuasi WNI di Nepal, menuturkan bahwa ketiga WNI itu diketahui bernama Kadek Andana, Alma Parahita, dan Jeroen Hehuwat. Mereka, berdasarkan pengakuan Astrid, akan menginap di Hotel Everest di Langtang, yang berada di ketinggian 3.352 meter di atas permukaan laut. Pada 24 April 2015, mereka masih akan menginap satu malam lagi di Langtang.
Tim gabungan dari TNI, Kementerian Luar Negeri dan Taruna Hiking Club (THC) telah menyisir sekitar Hotel Everest, yang kini rusak parah akibat tertimpa longsoran tanah bercampur batu dan salju, pada Minggu, 3 Mei 2015. Tapi tim belum menemukan ketiga WNI itu.
Tim SAR setempat, kata Indan Gilang, menemukan 40 jenazah, terdiri dari 37 warga lokal dan tiga turis asing. Tidak ditemukan WNI pada 40 jenazah itu. Tapi Tim Gabungan terus mencari mereka di sekitar Hotel Everest.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Letnan Kolonel Penerbang Indan Gilang, Komandan Misi Evakuasi WNI di Nepal, menuturkan bahwa ketiga WNI itu diketahui bernama Kadek Andana, Alma Parahita, dan Jeroen Hehuwat. Mereka, berdasarkan pengakuan Astrid, akan menginap di Hotel Everest di Langtang, yang berada di ketinggian 3.352 meter di atas permukaan laut. Pada 24 April 2015, mereka masih akan menginap satu malam lagi di Langtang.
