Sumber :
- REUTERS/Stefan Wermuth
VIVA.co.id
- Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron dan rivalnya dari Partai Buruh, Ed Miliband, berusaha keras memanfaatkan kesempatan terakhir kampanye, untuk mendongkrak dukungan sebelum pemilu, Kamis, 7 Mei 2015.
Dilansir dari
Guardian
, Rabu, 6 Mei, jajak pendapat terbaru memperlihatkan persaingan ketat diantara keduanya. Konservatif dan Buruh sama-sama memperoleh 33 persen dukungan, pada jajak pendapat yang dirilis Financial Times.
Sementara jajak pendapat yang dirilis Daily Mail dan media pendukung Konservatif lain, menempatkan keunggulan di kubu Cameron hingga 4 persen. Sebaliknya Buruh unggul 2 persen, dalam jajak pendapat yang dirilis Daily Mirror.
Cameron berusaha menjatuhkan Miliband dalam kampanye Selasa malam, 5 Mei, dengan menyebut rivalnya itu orang yang sangat berbahaya, karena akan berusaha menggunakan tipuan untuk memperoleh kemenangan.
Miliband yang akan berkunjung dan memberi pidato di empat tempat berbeda, Rabu, mengatakan koalisi antara Konservatif dan Liberal Demokrat akan menjadi ancaman besar bagi keluarga-keluarga pekerja.
Pemimpin Liberal Demokrat, Nick Clegg yang saat ini menjabat wakil PM, mengatakan tidak bakal membangun koalisi dengan Konservatif atau Buruh, jika tidak menjamin posisi mayoritas di parlemen.
Baca Juga :
Mengenal Mepamit, Tradisi Pamitan dalam Prosesi Adat Bali yang Dilakukan Mahalini dan Rizky Febian
Baca Juga :
Jalani Rangkaian Pernikahan, Mahalini Raharja Minta Izin Keluarga untuk Hidup Bareng Rizky Febian
Baca Juga :
Ngeri! Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim Disiram Air Keras Oleh Orang Tak Dikenal di Sebuah Mall
Sementara Guardian dalam laporan eksklusifnya, mengungkap bakal terjadinya pemangkasan anggaran yang kontroversial, jika Cameron dapat mempertahankan kepemimpinannya.
Halaman Selanjutnya