Sumber :
- REUTERS/Athit Perawongmetha
VIVA.co.id
- Palang Merah mengatakan mendapat laporan korban dalam jumlah besar paska gempa susulan, di kota Chautara, Sindhupalchowk, di mana cabang mereka dari Norwegia mengoperasikan rumah sakit lapangan.
"Ratusan orang berdatangan. Mereka merawat puluhan yang terluka, serta melakukan lebih dari selusin operasi," kata Nichola Jones, juru bicara palang merah yang dikutip
Channel News Asia , Rabu, 13 Mei 2015.
Baca Juga :
Di Nepal, Pangeran Harry Disambut Lima Perawan
"Ratusan orang berdatangan. Mereka merawat puluhan yang terluka, serta melakukan lebih dari selusin operasi," kata Nichola Jones, juru bicara palang merah yang dikutip
Baca Juga :
Antisipasi Krisis, Kemlu Latih Diplomat Muda
Rumah sakit darurat di Tatopani dekat perbatasan China, yang dioperasikan oleh Palang Merah Kanada, dilaporkan rusak dihantam longsor yang terjadi setelah gempa 7,4 skala Richter, Selasa, 12 Mei 2015.
Beberapa longsor dilaporkan terjadi, yang mempersulit upaya distribusi bantun. Save the Children mengatakan longsor juga terjadi di Gorkha, wilayah yang dekat dengan pusat gempa 25 April.
Televisi Nepal menyiarkan rekaman bergoyangnya gedung parlemen, memaksa para anggota berlarian keluar. Di Dolakha, Regine Kopplow, pekerja kemanusiaan Jerman, mengatakan ada beberapa bangunan hancur.
"Saya melihat wanita di dalam gedung, melompat dari lantai tiga dan menderita luka di kaki, siku dan tangannya," kata Kopplow, yang bekerja untuk organisasi kemanusiaan Concern Worldwide.
Orang-orang disebutnya terus bertahan di luar, menangis dan saling berpelukan, memperlihatkan situasi traumatik yang memprihatinkan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Rumah sakit darurat di Tatopani dekat perbatasan China, yang dioperasikan oleh Palang Merah Kanada, dilaporkan rusak dihantam longsor yang terjadi setelah gempa 7,4 skala Richter, Selasa, 12 Mei 2015.