- REUTERS/KCNA
VIVA.co.id - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un kembali menjadi tajuk pemberitaan berbagai media setelah pada akhir bulan lalu diduga telah mengeksekusi mati Menteri Pertahanan, Hyon Yong-Chol. Yong-Chol diduga tertidur di dalam acara formal militer dan berani berbicara kembali ke Jong-un.
Perbuatan itu dianggap sebagai bentuk tindakan tidak sopan sehingga pantas untuk dihukum mati. Laman Dailymail, Kamis, 14 Mei 2015 melansir Yong-Chol masuk ke dalam jajaran lingkar orang dalam Jong-un dan ikut mengantar jasad ayah Jong-un, Kim Jong-il, ke peristirahatan terakhir.
Cara eksekusi yang digunakan juga bukan metode biasa. Dia dieksekusi dengan cara sadis menggunakan mesin senjata anti-pesawat yang ditembakkan dari jarak dekat. Hal itu diperkuat dengan dirilisnya sebuah foto satelit yang menunjukkan aktivitas tak biasa mengenai persenjataan di area pelatihan militer Kanggon pada Oktober 2014.
Menurut Komite untuk Hak Asasi Manusia di Korut, foto itu menunjukkan sebuah alat persenjataan yang lengkap menghadap ke sebuah target jarak dekat. Selain itu, juga terdapat area untuk menonton dan beberapa kendaraan.
Menurut data dari Badan Intelijen Korea Selatan (NIS), sejak menjabat sebagai pemimpin tertinggi di akhir tahun 2011 lalu, sudah 70 pejabat tinggi yang dieksekusi Jong-un. Berikut cara-cara yang digunakan oleh Jong-un untuk menghabisi pejabat tinggi yang semula dianggap kawan, kemudian menjadi ancaman dan dikutip laman Mirror:
1. Dieksekusi di Hadapan Regu Tembak
Paman Kim Jong-un, Jang Song Thaek menjadi salah satu orang yang merasakan dieksekusi mati di hadapan regu tembak. Jang, merupakan orang kedua tertinggi di Korut setelah Jong-un.
Dia juga menjadi mentor politik dan menikah dengan bibi Jong-un. Tetapi, karena diduga berniat untuk berkhianat dan melakukan korupsi, Jang ditangkap oleh otoritas setempat. Diduga Jang korup demi membiayai gaya hidupnya yang glamor dan gemar berjudi.
Jang diduga menghambur-hamburkan dana senilai 3 juta Poundsterling atau setara Rp61 miliar di kasino di luar negeri. Dia juga terlibat dalam perselisihan mengenai mosaik ubin untuk menghormati pendiri Korut.
Sebelumnya memang sempat muncul laporan Jang dieksekusi dengan cara dijadikan makanan bagi anjing buas, tetapi laporan itu kemudian diralat.
Selain Jang, yang diduga dieksekusi mati dengan cara ditembak adalah mantan kekasih Jong-un, Hyong Song-wol. Dia dilaporkan oleh media Korea Selatan dan Jepang dieksekusi tahun 2013 lalu di hadapan regu tembak.
Berita ini sempat diragukan kebenarannya, karena satu tahun setelah itu, Song-wol muncul untuk memberikan pidato di hadapan para pekerja nasional seni.
Song-wol dieksekusi bersama dengan anggota orkestra Korut, Unhasu karena membuat video porno.
Sebanyak 80 orang lainnya juga ditembak mati di beberapa kota karena tertangkap basah menyelundupkan film drama Korsel.
2. Dibakar Hidup-hidup
Kehebohan eksekusi terhadap Jang berlanjut ketika Jong-un mengeksekusi mati Wakil Menteri Keamanan O Sang-hon. Sang-hon dieksekusi dengan cara dibakar hidup-hidup. Instruksi eksekusi itu diberikan oleh Jang atas perintah Jong-un.
3. Diracun
Istri Jang Song Thaek yang juga bibi Kim Jong-un, Kim Kyong Hui, diduga meninggal bukan karena terkena serangan jantung. Dalam laporan yang disampaikan oleh seorang pembelot mengatakan justru Jong-un lah yang membunuh bibinya sendiri.
Dia dibunuh dengan cara diracun setelah mengeluh dan tidak terima suaminya dieksekusi mati. Selain membunuh Kyong Hui, Jong-un juga memerintahkan untuk membunuh tujuh orang anggota keluarga bibinya yang lain.
4. Dijatuhi Bom Mortir
Seorang wakil menteri militer, Kim Chol, dieksekusi usai dilaporkan minum-minum dan berpesta pora di momen berkabung atas kematian Ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il.
Jong-un ketika itu memerintahkan agar tak ada yang tersisa dari jasadnya ketika bom mortir dijatuhkan. Kemudian pada Januari 2012, Chol dieksekusi. Dia dipaksa untuk berdiri di area terbuka dan telah dijadikan target dijatuhkannya mortir.
Sesuai perintah Jong-un, tak ada sama sekali yang tersisa dari jasad Chol. Dia lenyap.
5. Ditembak dengan Mesin Senjata
Metode terakhir digunakan untuk mengeksekusi Menhan, Hyon Yong-Chol. Tertidur di sebuah acara formal militer lalu kerap menjawab balik kalimat Jong-un menyebabkan dia harus menerima hukuman mati.
Dia dieksekusi mati dengan menggunakan senjata antipesawat terbang ZPU-4 dan disaksikan oleh ratusan orang. Menurut laporan Wakil Direktur Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS), Han Ki-Beom, kepada komite parlemen, eksekusi dilakukan pada 30 April.
Peneliti di Institut Sejong, Hong Hyun-ik, mengatakan jika ditembak menggunakan senjata itu, maka jasad korban akan sulit untuk dikenali. Sebab, daging tubuh akan hancur berkepeing-keping.
Korea Utara Rayakan Keberhasilan Peluncuran Roket
Bergeming meski diberi sanksi
