Pakistan Belum Tuntaskan Investigasi Kecelakaan Helikopter

Helikopter MI-17 jatuh di Pakistan, Jumat, 8 Mei 2015
Sumber :
VIVA.co.id
Korban Ledakan Pakistan Bertambah Jadi 55 Orang
- Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi, mengatakan, hingga kini Indonesia belum menerima hasil investigasi terhadap jatuhnya helikopter Mi-17 di wilayah Gilgit, Pakistan yang menewaskan Duta Besar Burhan Muhammad dan istrinya, Hery Listyawati. Keduanya meninggal di waktu terpisah.

Reimburse Pakistan US$300 Juta Ditolak Pentagon

Hery meninggal dan tidak dapat diselamatkan pada 8 Mei lalu, sedangkan Burhan berpulang di Singapura pada Selasa dini hari, 19 Mei 2015. Ditemui usai memberi penghormatan terakhir bagi Burhan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, pada Selasa kemarin, Retno mengatakan belum ada hasil investigasi yang disampaikan.
Pakistan Minta RI Kaji Ulang Hukuman Mati atas Warganya


"Belum ada hasilnya. Kalau pun ada, pasti kami akan dikabari oleh Pemerintah Pakistan. Jadi, untuk saat ini belum bisa menyimpulkan apa pun," kata Retno.


Sebelumnya, sempat muncul klaim dari kelompok Taliban jika mereka lah otak di balik jatuhnya helikopter tersebut, sehingga menewaskan 8 orang. Bahkan, mereka merilis video yang menunjukkan senjata yang digunakan untuk menembak jatuh baling-baling bagian ekor helikopter.


Video itu untuk menepis bantahan yang disampaikan oleh Pemerintah Pakistan bahwa helikopter murni jatuh akibat mengalami kecelakaan. Bantahan itu disampaikan pada 9 Mei lalu oleh Kementerian Pertahanan Pakistan.


Kemhan mengatakan, helikopter jatuh karena adanya ketika akan mendarat.


"Permasalahan terkait dengan adanya kesalahan teknis akan diselidiki sebagai laporan awal," ujar Kemhan Pertahanan dalam sebuah pernyataan.


Kalimat itu turut diperkuat dengan yang menjadi penumpang heli nahas itu. Menurut mereka, kejadian jatuhnya helikopter buatan Rusia itu murni merupakan bencana dan tidak ada kaitannya dengan tindak terorisme.


Dubes Malaysia untuk Pakistan, Hasrul Sani Mujtabar, mencoba mengingat kembali pengalaman mengerikan itu.


"Usai tiba di bandara Gilgit, semuanya berjalan baik kecuali beberapa menit terakhir. Saat itu, helikopter berputar-putar dan menabrak permukaan tanah," kata Mujtabar dan dikutip laman
Tribune Pakistan.


"Beberapa yang lainnya langsung tewas di tempat dan ketika itu saya tengah duduk di tengah. Kemudian, beberapa berhasil melarikan diri, tetapi api begitu kuat berkobar dan asap begitu cepat menyelimuti helikopter," kata Hasrul.


Jasad Burhan telah disemayamkan mulai Selasa malam di Gedung Pancasila, Kemlu. Peti mati direncanakan dibawa pada pagi ini menuju ke Bandara Halim Perdana Kusuma dan diterbangkan ke Yogyakarta.


Jasad Burhan akan dikebumikan di lokasi yang sama, tempat Lilis --sapaan akrab Hery Listyawati dimakamkan pada pekan lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya