Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
- Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, mengatakan, negaranya siap membantu ribuan manusia kapal, migran dari Myanmar dan Bangladesh, hanya dengan menambah bantuan kemanusiaan.
Dikutip dari laman
Bangkok Post , Kamis, 21 Mei 2015, dia menegaskan sikap Thailand hanya memberi bantuan, tapi tidak untuk penampungan, seperti yang akan dilakukan Indonesia dan Malaysia.
Dikutip dari laman
Baca Juga :
Kemlu: RI Harus Bangga Bersedia Tampung Imigran
"Thailand ada di tengah, jadi kami memiliki lebih banyak persoalan (daripada negara lain). Dalam hak kebijakan, kami setuju membantu, tapi semua tetap akan didiskusikan," katanya.
Pernyataan Prayut disampaikan setelah Menlu Tanasak Patimapragorn, bertemu dengan Menlu Malaysia dan Indonesia di Putrajaya, Malaysia, Rabu, 20 Mei 2015, membahas krisis migran.
Pada pernyataan bersama setelah pertemuan, ketiga negara menyatakan bakal melanjutkan tanggung jawab mereka di bawah hukum internasional, termasuk pemberian bantuan kemanusiaan pada migran.
Namun, hanya Malaysia dan Indonesia, yang menyatakan sepakat menawarkan penampungan sementara, bagi para migran. Pada Rabu, panglima militer Udomdej Sitabutr, membantah bahwa Thailand memaksa Rohingya kembali ke laut.
Tapi, dia mengatakan, migran yang tidak mau pergi ke negara lain akan ditahan. Di bawah hukum Thailand, mereka akan dianggap imigran gelap, yang menurut dia, itu bukan pelanggaran HAM.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Thailand ada di tengah, jadi kami memiliki lebih banyak persoalan (daripada negara lain). Dalam hak kebijakan, kami setuju membantu, tapi semua tetap akan didiskusikan," katanya.