Kuburan Massal Migran Ilegal Ditemukan di Malaysia

Polisi maritim Malaysia menjaga perbatasan di sekitar Langkawi.
Sumber :
  • REUTERS/Olivia Harris
VIVA.co.id
Myanmar Diminta Tak Diskriminatif Terhadap Rohingya
- Kuburan massal yang diduga berisi ratusan jasad migran ilegal ditemukan di sebuah kota di Malaysia hari ini. Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, membenarkan kabar temuan tersebut.

Tokoh Rohingya Sanjung Keramahan Warga Aceh Utara

Kantor berita
Kemlu: RI Harus Bangga Bersedia Tampung Imigran
Reuters , Minggu, 24 Mei 2015 melansir hingga saat ini Ahmad belum memutuskan apakah kuburan massal itu berisi korban perdagangan manusia dan darimana mereka berasal. Dia juga tidak mengatakan berapa banyak jasad yang ditemukan di dalam kuburan massal tersebut.

"Hal itu masih terus kami selidiki," kata Ahmad di sela-sela sebuah acara di Kuala Lumpur.

Berdasarkan laporan media, kuburan massal itu berisi ratusan migran ilegal asal Myanmar dan Bangladesh. Total terdapat sekitar 30 kuburan massal besar berisi ratusan orang di dua tempat berbeda yakni di bagian utara Perlis yang berbatasan dengan wilayah Thailand.


Sementara harian Malaysia,
The Star,
menyebut sekitar 100 jasad ditemukan di dalam satu liang lahat saja.


"Saya menduga ini hanya temuan awal dan pada akhirnya jumlah yang ditemukan akan mencapai lebih dari itu," kata dia.


Ahmad menyebut di dekat kuburan masaal tersebut terdapat beberapa kamp di area Klian Intan dan desa-desa di sekitar area perbatasan. Dia menduga kamp tersebut sudah cukup lama dibangun.


"Saya duga kamp-kamp tersebut telah beroperasi selama setidaknya lima tahun," kata Ahmad.


Juru bicara polisi menolak untuk berkomentar mengenai isu ini. Dia hanya menyebut pada Senin esok akan ada jumpa pers mengenai hal tersebut.


Seorang pejabat berwenang menyebut komando polisi dan tim ahli forensik dari Kuala Lumpur telah berada di lokasi. Namun, tidak diketahui dengan jelas berapa banyak kuburan dan jasad yang telah ditemukan.


Kendati belum diperoleh kepastian, namun Ahmad menduga adanya keterlibatan warga Negeri Jiran dalam temuan kuburan massal itu.


"Malaysia sebagai sebuah pemerintahan tidak terlibat. Tetapi, warga Malaysia tentu saya akui itu sebagai sebuah fakta," ujar Ahmad.


Diduga temuan kuburan massal itu ada kaitannya dengan kuburan serupa, yang ditemukan di Thailand. Stasiun berita
Al Jazeera
melansir, pada 1 Mei lalu, 26 jasad diangkat dari sebuah kuburan massal di Provinsi Songkhla. Sementara wilayah Songkhla berbatasan dengan Perlis.


Bagian utara Malaysia merupakan sebuah jalur yang digunakan para penyelundup ribuan imigran ilegal menuju ke Asia Tenggara dengan menggunakan kapal. Sebagian besar imigran ilegal merupakan pengungsi Rohingya dari Myanmar dan warga Bangladesh yang ingin mencari pekerjaan yang lebih baik. (ren)































Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya