PM Bangladesh: Imigran Ilegal Rusak Citra Negara

Migran Rohingya mandi di penampungan sementara, di Kuta Binje, Aceh.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id - Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, akhirnya turut bersuara mengenai arus "tsunami" imigran ilegal dari negaranya menuju ke Malaysia, dan bahkan Australia.

Tokoh Rohingya Sanjung Keramahan Warga Aceh Utara

Hasina menyebut, mereka mengalami gangguan jiwa dan menuduh mereka telah merusak citra negara.

Dikutip dari stasiun berita Al Jazeera, Senin 25 Mei 2015, bahkan lapangan pekerjaan yang selama ini menjadi alasan mereka kabur dari Bangladesh cukup tersedia di dalam negeri.

"Ada pekerjaan yang cukup bagi mereka, tetapi mereka tetap meninggalkan negara ini dengan cara yang mengerikan," kata Hasina.

Menurut dia, ratusan imigran ilegal dari negaranya mengalami kelainan mental, karena kabur dan rela membahayakan nyawanya sendiri hanya untuk mencari pekerjaan. Sebab itu, dia berjanji akan ada hukuman yang dijatuhkan kepada imigran ilegal dan penyelundup manusia.

"Mereka telah merusak citra negara ini di arena internasional dan membahayakan nyawa mereka sendiri," Hasina menambahkan dan dikutip BBC.

Dia berharap, dengan adanya hukuman yang lebih tegas bisa mencegah terjadinya arus "tsunami" manusia dan penyelundup untuk beraksi.

Menurut dia, tidak benar jika dengan meninggalkan Bangladesh menuju ke negara lain, lalu bisa diperoleh uang yang lebih banyak. Menurutnya, hal tersebut tidak masuk akal. Untuk itu, Hasina menyebut para imigran sakit jiwa.

Dari data yang diperoleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dari 1.759 imigran ilegal yang kini ditampung di Aceh, sebanyak 720 orang. di antaranya merupakan migran asal Bangladesh yang bermotif ekonomi. Mereka kabur, karena tak betah terhadap kehidupan miskin yang akut di negara tersebut.

Melalui keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id dari BNPB, mulai pekan ini, migran Bangladesh segera dikembalikan ke negaranya. Teknis pemulangan baru akan dibahas dalam sebuah rapat koordinasi nasional yang digelar Selasa esok. (asp)

Kemlu: RI Harus Bangga Bersedia Tampung Imigran
Presiden Myanmar Htin Kyaw bersama Aung San Suu Kyi

Myanmar Diminta Tak Diskriminatif Terhadap Rohingya

Caranya mengubah secara radikal kebijakan dan praktik kekerasan.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2016