Sumber :
- NIH
VIVA.co.id
- Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengirim bakteri antraks hidup pada berbagai laboratorium di sembilan negara bagian dan pangkalan udara di Korea Selatan (Korsel), setelah gagal menonaktifkan bakteri pada 2014 lalu.
Pejabat AS seperti dikutip
Reuters , Kamis, 28 Mei 2015, mengatakan sedikitnya 22 personel pada pangkalan udara AS di Korsel, dilaporkan telah terpapar oleh bakteri yang mematikan itu.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Enam Bakteri Paling Mematikan di 2015
Baca Juga :
Awas, Kutu Sekecil Pasir Ini Sangat Mematikan
Pejabat AS seperti dikutip
Baca Juga :
Militer AS Juga Kirim Paket Antraks ke Australia
Sebelumnya, Pentagon mengatakan belum ada yang terinfeksi maupun risiko bagi publik. Tapi, empat warga sipil AS telah menjalani langkah pencegahan, yang biasanya menggunakan vaksin, antibiotik atau keduanya.
Juru bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Wabah (CDC), Jason McDonald, mengatakan keempat orang itu menghadapi risiko minimal. Namun, keempat orang itu telah melakukan prosedur yang membuat bakteri tersebar di udara.
Saat antraks menyebar di udara, bakteri bisa menyebabkan penyakit mematikan. Tragedi antraks terjadi pada 2001, ketika antraks dikirim melalui surat pada pemerintah dan media, menewaskan sedikitnya lima orang.
Bakteri antraks yang sebelumnya dikirim dari laboratorium militer di Utah dimaksudkan untuk dikirim dalam bentuk tidak aktif, yang diklaim sebagai upaya mengembangkan tes untuk mengidentifikasi ancaman biologis.
CDC mengatakan semua bakteri akan dikirim pada CDC atau laboratorium yang terafiliasi, untuk pengujian lanjutan. Insiden itu terjadi 11 bulan setelah CDC, juga melakukan kesalahan dalam pengelolaan bakteri antraks.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, Pentagon mengatakan belum ada yang terinfeksi maupun risiko bagi publik. Tapi, empat warga sipil AS telah menjalani langkah pencegahan, yang biasanya menggunakan vaksin, antibiotik atau keduanya.
