KBRI Duga Ada Kolusi dalam Penahanan WNI di Kamboja

Ilustrasi peralatan judi online.
Sumber :
  • Ali Azumar
VIVA.co.id
KBRI Berhasil Bebaskan 10 WNI di Kamboja dari Bos Judi
- Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Pitono Purnomo, menduga adanya praktik kolusi dalam kasus penahanan belasan WNI oleh perusahaan judi, Dai Long Co. Ltd di Grand Dragon Resort. Menurut Pitono, pada Sabtu pekan lalu, sudah ada pertemuan antara Jefry Sun dengan Dai Long Co.

WNI Ditahan di Kamboja Juga Disiksa Bos Judi

Hal itu diungkap Pitono ketika dihubungi
Jefry Sun Bantah Bawa Kabur Uang Bos Judi Kamboja
VIVA.co.id melalui telepon pada Kamis, 28 Mei 2015. Pertemuan dilakukan di sebuah tempat yang netral yakni Restoram Le President di Phnom Penh.

"Dalam pertemuan tersebut, pihak perusahaan mengajak jaksa umum, petugas imigrasi, dan polisi untuk berdialog dengan Jefrry serta kami dari pihak KBRI," kata Pitono.


Dalam pertemuan tersebut, semua dialog dilakukan bukan menggunakan Bahasa Inggris. Kemungkinan menggunakan Bahasa Tiongkok Hokkian dan Kanton.


"Pertemuan selesai pada pukul 12.00 waktu setempat dan disepakati perusahaan judi bersedia menerima uang ganti rugi senilai Rp200 juta. Bos judi itu meminta ada
break
makan siang. KBRI dan Jeffry tak ikut makan siang itu," Pitono melanjutkan.


Nyatanya setelah pihak polisi, jaksa, dan petugas imigrasi makan siang dengan bos perusahaan judi, mereka berubah pikiran. Bos perusahaan judi tak bersedia menerima uang ganti rugi senilai Rp200 juta. Nominalnya naik menjadi US$ 200 ribu atau setara Rp2,6 miliar.


US$200 ribu (Rp2,6 miliar) terdiri dari US$170 ribu (Rp2,2 miliar) untuk penggelapan uang dan US$30 ribu (Rp395 juta) untuk kerugian imaterial. Selain itu, selama pertemuan Pitono menilai pihak penegak hukum yang seharusnya menjadi pihak netral, malah terlihat memihak bos perusahaan judi.


Tak terima, Pitono kemudian melayangkan nota protes yang dialamatkan ke Kementerian Luar Negeri Kamboja dan pejabat tinggi di sana, antara lain ke Kepala Kepolisian Kamboja, Jenderal Neth Savoeun dan Kepala Kepolisian Provinsi Kandal, Brigjen Eav Chamroe.


Pada hari ini Pitono juga sudah menemui Wakil Menteri Luar Negeri Kamboja, Long Visalo, untuk menyampaikan keprihatinan atas penyelesaian kasus tersebut. Selain itu, Pitono juga menyampaikan adanya kemungkinan kolusi dalam kasus tersebut.


Dia menyebut Wamenlu Long terkejut mengetahui hal itu. Long berjanji akan menuntaskan kasus tersebut. Pitono ikut meminta agar membantu proses pembebasan 10 WNI yang kini masih ditahan oleh perusahaan judi.


KBRI menegaskan akan terus mengawal penyelesaian kasus tersebut.


"Kami akan mengawasi agar seluruh WNI atau TKI yang terlibat di dalamnya menerima perlakuan yang adil, sambil tetap menghormati proses hukum yang berlaku di Kamboja dan prinsip-prinsip dalam konvensi Wina 1961 dan 1963," tutur Pitono.





Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya