Sumber :
VIVA.co.id
- Seorang mahasiswi Muslim, Tahera Ahmad, mendapat perlakuan diskriminatif dari maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) United Airlines, dalam penerbangan dari Chicago ke Washington pada Sabtu, 30 Mei 2015.
Dilansir dari laman
Al Jazeera
, Senin, 1 Juni 2015, seorang pramugara menolak memberikan minuman ringan dalam kaleng, menyebut khawatir jika Tahera bisa menggunakan kaleng minuman itu sebagai senjata.
Disgusted by the way @TaheraHAhmad was treated on a @united flight. This is not okay. #unitedfortahera. pic.twitter.com/IdwpjvcODH
— Omer Mohammad (@omerm27) 30 Mei 2015
Tahera kemudian menuliskan pengalaman tidak menyenangkan itu di media sosial, yang segera menyebar luas dan dikutip oleh media. Tahera menulis, tidak ada penumpang yang membelanya saat kejadian itu.
Dia menulis, pramugara dan pilot pesawat, belakangan menyampaikan permintaan maaf atas insiden itu. United Airlines mengeluarkan pernyataan resmi, Sabtu, bahwa ada salah pengertian terkait sekaleng minuman ringan.
Maskapai AS itu mengklaim, bahwa mereka telah coba mengakomodasi permintaan Tahera berkali-kali. Insiden itu memicu kemarahan di media sosial, dengan banyak netizen menyerukan boikot.
Halaman Selanjutnya
Tahera kemudian menuliskan pengalaman tidak menyenangkan itu di media sosial, yang segera menyebar luas dan dikutip oleh media. Tahera menulis, tidak ada penumpang yang membelanya saat kejadian itu.