China Gelar Latihan Perang di Sepanjang Perbatasan Myanmar

Latihan militer China di musim dingin.
Sumber :
  • REUTERS / China Daily
VIVA.co.id
Lebih dari 100 Orang Masih Terkubur di Myanmar
- Militer China akan menggelar latihan perang darat dan udara, di sepanjang perbatasan mereka dengan Myanmar, di mana mortir berkali-kali jatuh akibat pertempuran antara pemerintah Myanmar dan pemberontak etnis China.

Investor Dunia Cermati Pemilu Myanmar

Kementerian Pertahanan China yang dikutip
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Channel News Asia , Senin, 1 Juni 2015, mengatakan, latihan bakal dimulai pada Selasa, 2 Juni, di dua kota Yunnan, yang berbatasan dengan wilayah Kokang di Myanmar.


China berkali-kali menyampaikan kemarahannya terhadap Myanmar, atas insiden bom dan mortir yang telah menewaskan sedikitnya lima warga China, serta ribuan warga Myanmar mengungsi ke Provinsi Yunnan, untuk menghindari perang.


Latihan perang tidak akan berdampak pada kehidupan warga, namun mereka disebut harus mengikuti instruksi, mengenai wilayah-wilayah yang masih bisa dilalui. Akhir masa latihan disebut akan diumumkan belakangan.


Parlemen Myanmar, Mei lalu, mengumumkan tiga bulan perpanjangan waktu untuk UU Darurat di Kokang. Kelompok pemberontak di Kokang adalah Pasukan Aliansi Nasional Demokratik Myanmar (MNDAA).


Kelompok itu dipimpin oleh seorang etnis China, Peng Jiasheng. MNDAA berakar dari Partai Komunis Burma, pasukan gerilya yang berperang melawan pemerintah Myanmar hingga 1989.


Kelompok itu menyepakati gencatan senjata dengan pemerintah, yang hanya berjalan hingga 2009. Konflik kembali pecah, saat pasukan pemerintah menyerang wilayah mereka, menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi ke China. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya