Gara-gara MERS, Rumah Sakit Ini Berhenti Terima Pasien

Seorang wanita yang diduga terinfeksi virus MERS
Sumber :
  • REUTERS/Park Jung-ho/News1
VIVA.co.id
Rawat Pasien MERS, Staf Rumah Sakit Dilarang Naik Haji
- Samsung Medical Center, sebuah rumah sakit ternama di Kota Seoul menghentikan semua layanan operasionalnya usai diketahui sebagai pusat utama dari penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Penyakit mematikan itu kini telah menewaskan 15 orang sejak berhasil didiagnosa di Korsel empat minggu lalu. 

Pariwisata Korsel Mulai Pulih Setelah Wabah MERS
Dikutip dari kantor berita Reuters, Minggu, 14 Juni 2015, alasan rumah sakit itu menghentikan layanan dan tak lagi menerima pasien, karena mereka ingin fokus mengurus pasien MERS dan menghentikan penyebaran virus tersebut. Lebih dari 70 orang di rumah sakit itu diketahui terjangkit virus yang menyeruak kali pertama di kawasan Timur Tengah tahun 2012 lalu.

Korsel Usaha Pulihkan Pariwisata Usai Krisis MERS
Jumlah pasien yang ada di rumah sakit ini melebihi angka pasien yang kini tengah dirawat di Pyeongtaek. Saat itu, pasien pertama mencari pertolongan ke rumah sakit Pyeongtaek.

Salah satu alasan penyebaran kasus di Samsung Medical Centre menyebar luas, karena pasien yang dirawat di ruang gawat darurat selama beberapa hari usai mengalami gejala penyakit MERS, malah melakukan kontak dengan lebih dari 200 orang.

"Kami meminta maaf karena telah mengakibatkan kekhawatiran yang luar biasa di saat Samsung Medical Center menjadi pusat penyebaran virus MERS," kata Presiden rumah sakit, Song Jae-Hoon.

Dia mengatakan, semua hal tersebut akan menjadi tanggung jawab mereka.  "Kegagalan yang kami sebabkan karena tidak mampu mengelola staf ruang gawat darurat akan coba kami atasi," kata Song. 

Peristiwa menyebarnya virus MERS di rumah sakit tersebut disebabkan seorang pasien yang telah mengidap virus itu, malah dibiarkan menanti di bagian lain ruang gawat darurat. Sementara, hampir 900 staf, pasien dan pengunjung berlalu lalang melalui ruangan tersebut.

Sejauh ini, korban tewas terus bertambah menjadi 15 orang. Kementerian Kesehatan Korsel mengatakan, hari ini pasien yang terinfeksi MERS bertambah tujuh orang, sehingga menjadikan total 145 warga Korsel mengidap virus itu. 

Warga yang tewas diketahui merupakan lansia atau pasien yang sebelumnya telah menderita suatu penyakit. Awal mula virus itu menyebar di Korsel diyakini terkait rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya yang pernah merawat seorang pengusaha Negeri Ginseng yang baru kembali dari kawasan Timur Tengah. 

Kendati kondisi MERS di Korsel kian gawat, namun badan kesehatan dunia (WHO) pada Sabtu kemarin mengatakan, tidak ada tanda-tanda penyakit itu telah menyebar ke masyarakat. Tidak ada pula indikasi virus MERS di Korsel telah bermutasi sehingga lebih mudah menular ke orang lain.

Namun, WHO meminta Pemerintah Korsel harus segera mengantisipasi lebih banyak lagi kasus dan merekomendasikan agar meningkatkan pengendalian dan tindakan pencegahan penyakit. 

Selain satu rumah sakit yang berhenti menerima pasien, dua fasilitas medis lainnya ditutup kendati di dalamnya terdapat petugas medis dan pasien. Sejauh ini, 4.856 orang telah dikarantina, baik di rumah atau di rumah sakit.

(mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya