Delapan Pembajak Kapal Tanker Akan Dideportasi ke Malaysia

Pembajak mengecat nama tanker Malaysia Orkim Harmony
Sumber :
  • The Star
VIVA.co.id
Perangi Pembajak, RI dan Malaysia Bentuk Tim Satgas Patroli
- Delapan pembajak kapal tanker Orkim Harmony akan dideportasi ke Malaysia setelah ditangkap di Vietnam. Namun, hingga saat ini belum diperoleh kepastian apakah kedelapan pelaku merupakan warga Indonesia atau bukan. 

WNI Pembajak Tanker Malaysia Dipindah ke Hanoi
Demikian informasi yang disampaikan oleh Wakil Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Malaysia, Hermono ketika dihubungi VIVA.co.id melalui telepon pada Jumat, 19 Juni 2015.

Kemlu Pastikan Pembajak Kapal Malaysia WNI
Hermono mengatakan masih menanti informasi dari KBRI Hanoi dan KJRI Ho Chi Minh mengenai status kedelapan orang itu. 

Hermono mengaku tak tahu apa yang mendasari Pemerintah Malaysia langsung menyebut delapan orang tersebut berasal dari Indonesia. 

"Kami tidak tahu dasar yang mereka gunakan apa. Delapan orang itu diselamatkan oleh warga lokal di Kepulauan To Chu di Vietnam. Mereka mengaku sebagai nelayan dan kapalnya bocor," kata Hermono. 

Pemerintah Negeri Jiran, kata Hermono, telah meminta agar delapan orang itu dideportasi ke Malaysia. Sebab, mereka melakukan tindak kriminal di kapal tanker milik Malaysia. 

Sementara itu, kapal MT Orkim Harmony telah berlayar dengan dikawal kapal Angkatan Laut Malaysia, KD Handalan menuju ke Pelabuhan Kuantan. Mereka membawa 6.000 ton metrik BBM jenis Pertamax Plus senilai 21 juta RM atau setara Rp75 miliar. 

Diprediksi kapal dan kru akan tiba di Kuantan pada Sabtu esok pukul 02.00 dini hari. Dilaporkan BBM itu utuh dan tidak dicuri. 

Sementara, 1 ABK Indonesia dilaporkan terluka karena ditembak oleh pembajak di bagian paha. Dia segera dilarikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis. Sisa ke-21 kru lainnya dalam keadaan selamat dan tidak terluka. 

Sebanyak lima orang ABK Indonesia diketahui turut bekerja di kapal itu. Hermono menyebut akan bertemu dengan perwakilan agen tenaga kerja mereka di Malaysia. Dia akan menanyakan mengenai gaji dan kompensasi yang harus mereka terima. 

Selain itu, Hermono juga akan bertanya kepada lima ABK Indonesia, apakah setelah kejadian pembajakan ini, nereka akan tetap bekerja di MT Orkim Harmony atau meminta untuk dipulangkan ke Tanah Air. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya